Senin 19 Jan 2015 15:00 WIB

Perjalanan Mulus Iran ke Delapan Besar Piala Asia

Rep: C69/ Red: Citra Listya Rini
Carlos Queiroz
Foto: ap
Carlos Queiroz

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY  --  Iran akhirnya melenggang mulus ke perempat final Piala Asia 2015. Tim ini berasil menggapai kemenangan tipis saat melawan Qatar pada babak penyisihan Grup C Piala Asia 2015 di Stadion ANZ.

Dengan kemenangan 1-0 ini, Iran memastikan tempat bersama UEA yang lebih dulu melaju ke delapan besar usai menaklukkan Bahrain 2-1 di hari yang sama, Kamis (15/1).  Di satu sisi, pencapaian ini sekaligus merupakan keenam kalinya Iran masuk ke delapan besar secara beruntun di Piala Asia.

Iran kini tengah mengincar gelar keempatnya untuk trofi Piala Asia. Tim asal tanah Persia ini telah membuka peluang pertamanya di Piala Asia kali ini dengan memenangkan laga perdana mereka melawan Bahrain 2-0.

Bersama pelatih Carlos Queiroz yang pernah melatih tim-tim besar, seperti Machester United dan Real Madird tim ini, tentu saja dijagokan untuk bisa melanjutkan penampilan mereka ke final. Apalagi pelatih yang dijuluki the Professor oleh media Portugis itu juga sebelumnya telah berhasil membawa Iran melewati babak kualifikasi Piala Dunia 2014 di Brasil.

Di sisi lain dalam laga melawan Qatar kemarin, Tim Meili dinilai tidak bermain cukup bagus. Itu dilihat dari kemampuan mereka yang hanya sanggup mengkoleksi satu gol. Apalagi berdasarkan statistik yang dikeluarkan laman resmi Piala Asia 2015 dalam hal penguasaan bola Iran masih terhitung kalah dari Qatar.

Dalam hal ini, Iran sesungguhnya mampu meciptakan beberapa kesempatan dan cukup mampu menghasilkan satu gol lagi saat itu. Hal itu diungkapkan oleh sang pelatih sendiri.

Usai menciptakan gol tunggalnya di menit ke-52, Sardar Azmoun tak bisa melanjutkan pertandingan karena cedera. Meski dikonfirmasi tidak serius, cederanya itu mengahruskan posisinya untuk diganti Reza Goochannejhad pada menit ke-62.

Di sini, Queiroz dikabarkan sedikit marah dengan keadaan itu dan menunjukkan kemarahannya kepada Ghoochannejhad. Alasannya, si pemain tidak mampu menghasilkan gol tambahan bagi Iran. Namun, hal itu segera dibantah.

"Saya tidak marah pada Ghoochannejhad. Tapi saya memang berharap ada skor tambahan. Saya pikir kami harus mendapat skor lebih ketika melawan tim kuat seperti Qatar," kata Queiroz dikutip Tehran Times.

Hal itu membuat Iran kini harus rela berada di urutan kedua setelah UEA. UEA saat ini memimpin klasemen Grup C dengan enam poin dan mengkoleksi enam gol. Sementar dengan poin yang sama, Iran hanya mencetak tiga gol.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement