REPUBLIKA.CO.ID, EBEBIYIN -- Hanya butuh dua menit untuk tim nasional zambia menjebol gawang RD Kongo dalam babak kualifikasi Grup B Piala Afrika 2015. Serangan tim asuhan Honour Janza itu membuahkan hasil sekaligus mencatatkan nama Singulama di papan skor Stadion Nuevo de Ebebiyin, Ahad (18/1).
Sayangnya, gol fantastis tersebut tidak serta merta membawa Zambia menjuarai laga tersebut karena ditahan imbang oleh pasukan J. Ikwanga-Ibenge. Meski begitu, pelatih Janza mengaku tidak terlalu ambil pusing dengan skor imbang tersebut.
"Yang terpenting kami tidak kehilangan pertandingan karena membuka permainan seringkali sangat sulit," kata Janza seperti dilansir dari BBC Spor/, Senin (19/1).
Janza juga mencoba bersikap positif dengan mengambil hal positif sebagai pelajaran bagi skuatnya. "Kami belajar beberapa hal dan ini akan menjadi batu loncatan kami dalam kompetisi ini," ungkapnya.
Sementara itu di kubu RD Kongo, Yannick Bolasie tampak kecewa dengan hasil tersebut. Pasalnya, secara statistik tim nasional RD Kongo memegang 60 persen penguasaan bola.
"Kami layak memenangkan pertandingan ini karena kami adalah tim yang lebih baik hari ini, tapi kami kehilangan banyak peluang," kata Bolasie.
RD Kongo yang merasa 'panas' karena dijebol dengan mudah langsung melakukan tekanan ke lini pertahanan Zambia. Terbukti, berbagai kesempatan terus diciptakan Bolasie dkk untuk membalikkan keadaan.
Enam menit berselang, Gifting Dieumerci Mbokani memiliki kesempatan emas yang masih bisa ditumpahkan kiper Kennedy Mweene. Tak berhenti sampai disana, sundulan Mbokani juga mampu ditepis oleh kiper berusia 30 tahun itu termasuk menghalau tendangan-tendangan yang dilepaskan Bolasie.
Tak berputus asa, kebuntuan pun akhirnya dipecahkan oleh gelandang Crystal Palace tersebut. Ia mampu memanfaatkan assist Joel Kimwaki pada menit ke-66 dan mendaratkan si kulit bundar ke sudut kiri atas gawang.
Namun, skor 1-1 masih bertahan hingga wasit Ghead Grisha meniupkan peluit panjang. Dengan begitu, kedua tim masih mengantongi perolehan poin yang sama. Lain halnya dengan grup A yang telah menampakkan urutan berdasar poin di tabel kualifikasinya.
Hal sama terjadi di pertandingan grup B lainnya antara Tunisia dan Tanjung Verde. Sebenarnya, tim nasional Tunisia memimpin jalannya laga setelah Mohamed Manser menjebol gawang kiper Tanjung Verde, Vozinha pada menit ke-70.
Sayangnya, kerjasama Manser dan Ali Maaloul tersebut gagal membuat timnya melangkahkan kaki sebagai pemuncak klasemen grup B Piala Afrika 2015. Pasalnya, Heldon Ramos mampu menyaingi Manser delapan menit kemudian dengan tendangan penaltinya.
Tendangan penalti dihadiahi wasit Eric Otogo-Castane kepada Tanjung Verde lantaran pelanggaran yang dilakukan Syam Ben Youssef terhadap bek Stopira. Beruntung, striker klub Portugal, Sporting Klub ini mampu mengeksekusi bola dengan baik dan berbuah gol tunggal. Skor 1-1 bertahan hingga peluit panjang wasit dibunyikan.