REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melunak setelah menggelar pertemuan dengan PSSI di di kantor PSSI, Senayan Jakarta, Rabu (28/1). Kemenpora mengungkapkan tidak ada niatan untuk mengintervensi, apalagi membekukan otoritas sepak bola tertinggi di Tanah Air itu.
Pihak Kemenpora diwakili oleh Deputi IV Kemenpora Djoko Pekik dan Deputi V Gatot Dewa Broto. Dari pihak PSSI hadir Ketua Umum Djohar Arifin Husein, dan Sekretaris Jenderal PSSI Joko Driyono.
Gatot menjelaskan tidak ada niatan untuk mengintervensi maupun membekukan PSSI lantaran Kemenpora juga sudah mempelajari lebih dulu Statuta FIFA yang selama ini dikhawatirkan oleh PSSI.
"Tapi kami mengimbau agar PSSI lebih terbuka dalam menerima kritik juga saran dari berbagai pihak, termasuk pemerintah," kata Gatot.
Djohar mengapresiasi kehadiran Kemenpora, kendati Menpora Imam Nahrawi tidak ikut serta. Menurut Djohar pertemuan ini sangat penting untuk membahas kepentingan sepak bola Indonesia. Djohar sadar sepak bola akan lebih maju jika pemerintah turut berkontribusi.
"Menariknya, hari ini dan jam yang hampir bersamaan kami diundang oleh mereka (Kemenpora), tapi mereka lebih memilih yang datang ke sini. Saya harap dari pertemuan resmi pertama ini, mereka tahu apa yang sebenarnya terjadi," jelas Djohar kepada wartawan.
Sebelumnya, Kemenpora dan PSSI sempat memasuki periode konflik seiring pembentukan Tim Sembilan. Sejumlah pihak PSSI mempertanyakan pembentukan itu dan menuding Menpora Imam Nahrowi tidak mengerti sepak bola. Sebaliknya Kemenpora menilai PSSI bersikap resisten. Di akhir pertemuan mereka saling bersalaman, perwakilan kedua pihak tersebut juga saling berciuman pipi. Senyum mengembang di wajah mereka berempat.