Ahad 01 Feb 2015 04:40 WIB

Pensiunnya The Golden Boy

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Didi Purwadi
David Trezeguet
Foto: www.guardian.co.uk
David Trezeguet

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pada 2 Juli 2000, publik masih mengingat, saat David Trezuguet melepaskan tendangan yang menghujam gawang Italia yang dijaga Francecso Toldo. Sepakan keras dari kaki kiri yang mengarah bagian atas gawang adalah golden goal (sudden death) dalam pertandingan itu. Gol itu pun membawa Prancis merengkuh gelar Piala Eropa yang ke dua (1984 - 2000).

Setelah itu, Trezeguet menjadi dominan mengisi lini serang Prancis bersama Thierry Henry. Namun pada pada Piala Dunia 2002 dan Piala Eropa 2004, The Golden Boy, gagal mempersembahkan gelar bagi Prancis. Trezeguet juga harus tertunduk kala Prancis dikalahkan di Final Piala Dunia 2006, oleh Italia melalui drama adu penalti.

Karirnya pun mulai meredup menjelang akhir 2009. Hingga kini, 2015, Trezeguet memutuskan gantung sepatu sebagai pemain sepak bola profesional. Pemain yang menjadikan Prancis sebagai negara pertama dengan mengawinkan gelar Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2002 ini, menyerah setelah karirnya sepak bolanya tidak terselamatkan lagi.

Dilansir dari laman ESPN, pemain kelahiran Normandy City of Rouen ini, terakhir kali bermain di FC Pune City, salah satu klub Liga Super India. Namun, karena usianya (37 tahun) yang melebihi batas usia produktif sebagai pemain sepak bola, membuat Trezuguet berpikir ulang untuk terus merumput.

Bahkan, rencana pensiunnya pun telah direncanakan sebelum ia terbang ke India. Trezeguet yang berdarah Argentina dikabarkan berada di Amerika Selatan untuk menghabiskan karirnya di Plantese, klub pertama kali yang ia bela pada 1993.

''Sebelum saya ke India saya sudah berpikir akan pensiun, dan sebelum itu saya ingin bermain di suatu tempat. Ini waktunya untuk bertualang,'' ujar Trezeguet dikutip L'Equipe.

Trezeguet juga disebut mendapat tawaran untuk kembali merumput di Italia bersama klub Modena, namun tawaran itu segera ditolaknya. Ia memilih untuk kembali ke Turin, markas Juventus. Tetapi bukan sebagai pemain, melainkan sebagai juru promosi klub raksasa Seri A tersebut.

Melalui Forza Italian Football, kembalinya Trezeguet ke Turin menandakan kecintaannya kepada Bianconeri. Di transfer dari Monaco pada 2000, Trezeguet telah memberikan tiga titel Seri A Italia, dua Supercopa, dan satu titel Seri B. Ia pun telah mencetak 149 gol dari 245 penampilannya selama 10 tahun membela Juventus.

''Kami memiliki ikatan yang kuat satu sama lain meski saya meninggalkannya pada 2010. Saya masih menjaga hubungan dengan Juve, dan tim itu tetap ambisius. Saya akan bersama mereka secepat mungkin,'' ujarnya.

Trezeguet merasa keputusannya ke Juventus merupakan tindakan yang tepat. Seorang pemain sepak bola profesional tidak akan langsung meninggalkan dunia sepak bola seketika. Bahkan, para pensiunan itu, mengalihkan diri dari pemain menjadi pelatih atau masuk dalam manajemen klub.

Ia pun kini, tinggal mengenang era kejayaan Prancis dan dirinya. Melalui FIFA, Trezeguet tetap terus mengingat detik-detik terjadinya golden goal. Berada dalam posisi yang sangat sulit, Trezeguet mengaku, sempat tidak yakin akan membuat gol kemenangan.

''(Robert) Pires telah melewati (Fabio) Cannavaro, dan memberikan umpan kepadaku. Apa yang saya pikirkan adalah sangat sulit. Saya hanya menendang sekuat tenaga, dan tidak menyangka itu menjadi gol,'' ujar Trezeguet.

Fakta:

- Trezeguet telah mencetak 238 gol dari 445 penampilannya di delapan klub berbedar. Juventus menjadi klub terlama Trezeguet yang dibela selama 10 tahun.

- Trezeguet lahir di Rouen, Prancis tapi besar di Buenos Aires, Argentina. Ayahnya, Jorge Trezeguet, merupakan pemain sepak bola di Argentina, yang kini menjadi agennya.

- Trezeguet hampir merumput bersama PSG pada 1995, tapi karena masalah finansial, trasnfer dibatalkan. Akhirnya, ia pindah ke AS Monaco dari Plantese.

- Pada 1998, Trezeguet pernah menciptakan rekor gol tercepat di perempat final Liga Champions melawan Manchester United. Tendangan itu dikunci dengan kecepatan 97.6 mph (157.3 km/jam).

- Legenda sepak bola, Pele, memasukkan Trezeguet dalam 125 pemain terbesar sepak bola yang masih hidup pada 2004.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement