Senin 02 Feb 2015 16:01 WIB

Merebut Tiket Final Piala Afrika

Rep: C12/ Red: Citra Listya Rini
Piala Afrika 2015
Foto: wiki
Piala Afrika 2015

REPUBLIKA.CO.ID, MALABO -- Peluang Pantai Gading meraih gelar juara kedua di Piala Afrika kini terbuka lebar. Tim asuhan Herve Renard itu lolos ke tahap semifinal Piala Afrika usai membungkam perlawanan Aljazair 3-1 dalam laga yang digelar di Malabo, Senin (2/2). 

Semangat membara mulai mengiringi skuad tim Pantai Gading berkat penampilan apik yang ditunjukkan Wilfried Bony. Striker yang bermain di klub Manchester City ini memecah kebuntuan lewat gol yang ia sarangkan pada pertengahan babak pertama.

Assist yang diberikan Max Gradel, berhasil ia manfaatkan dengan baik. Pantai Gading pun mempertahankan keunggulan ini hingga babak pertama berakhir. Setelah turun minum, Aljazair aktif membangun serangan. Upaya mereka pun tak sia-sia.

Soudani, lewat golnya di menit ke-51, berhasil membuat papan skor imbang 1-1. Namun, tak butuh waktu lama bagi Pantai Gading untuk kembali unggul. Selang hampir 20 menit berlalu, Bony lagi-lagi menyumbangkan gol untuk timnya, lewat assist yang diberikan Yaya Toure. 

Keunggulan Pantai Gading makin tak terkejar setelah Gervinho mencetak gol ketiga bagi timnya di menit injury time, dengan memanfaatkan asisst dari Gadji Tallo. Skor 3-1 pun berakhir hingga berbunyi peluit panjang wasit. 

Pantai Gading pun memastikan diri lolos ke semi final Piala Afrika, sedangkan Aljazair harus tersingkir di babak perempat final. Di laga semifinal, Pantai Gading akan berhadapan dengan RD Kongo yang mampu menumbangkan Kongo dengan skor cukup telak, 4-2. 

Meski menang cukup telak atas Aljazair, Pelatih Pantai Gading Herve Renard mengaku kesulitan untuk mengalahkan tim sekelas Aljazair. Apalagi, tim tersebut juga memiliki pengalaman juara di Piala Afrika pada 1990.

Bahkan, di Piala Dunia tahun lalu saja, Aljazair sempat membuat tim panzer Jerman kewalahan dalam pertemuannya di babak 16 besar, sehingga pertandingan harus berlanjut ke babak ekstra time.

Renard mengakui kemampuan individual yang dimiliki skuat tim Aljazair. "Kami mengalahkan tim terbaik di kompetisi Piala Afrika kali ini. Kami mampu mengendalikan pertandingan dan menyerang balik," tutur Renard seperti dalam BBC Sport, Senin (2/2). 

"Kami harus membuat strategi untuk bisa memenangkan pertandingan, karena kami tak bisa berpikir bahwa kamilah tim terbaik," tutur pelatih yang sempat melatih timnas Zambia pada 2012 lalu. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement