REPUBLIKA.CO.ID, MALABO -- Avram Grant, pelatih tim nasional Ghana berdarah Yahudi, merespons kritikan yang dilayangkan sejumlah pihak terkait strateginya menurunkan pemain muda pada Piala Afrika 2015. Ia meminta agar semua pihak bisa menghormati pemain yang telah berjuang keras selama tampil di hajatan paling bergengsi di benua hitam tersebut.
"Sejauh ini mereka telah memberikan segalanya untuk negerinya. Mereka berjuang, melakukan sesuatu agar semua ini bisa berhasil," kata Grant seperti dilansir dalam laporan Ghana Soccernet, Rabu (4/2).
Saat ini Ghana tinggal selangkah lagi menuju final Piala Afrika 2015. Pada laga semifinal yang akan digelar Jumat (6/2) dini hari WIB, anak asuh Grant akan bertemu dengan Guinea Khatulistiwa.
Mantan pelatih Chelsea ini menjelaskan, Kwesi Appiah, John Boye, dan beberapa pemain muda lainnya memang baru kali pertama tampil di Piala Afrika. Namun demikian dengan segala pencapaian yang sudah diraih sejauh ini, Grant meminta agar semua pihak bisa lebih objektif menyampaikan kritik.
Ia meminta, seharusnya mereka yang mengkritik juga menghormati para pemain. "Bukannya malah mencacinya karena bermain buruk. Itu tak benar, saya pun tak menerimanya," ujar dia.
Grant memang memasang pemain mudanya di tiap lini Ghana. Salah satunya adalah Jordan Ayew. Namun, pemain ini kerap mendapat kritik karena permainannya yang buruk. Namun, bagi Grant, meski melakukan kesalahan dalam pertandingan, tetap saja pengkritik itu harus menghormati penampilannya. Bahkan, Ayew sampai diminta untuk tidak dimasukan ke dalam starter pertandingan.
"Setelah melewati pertandingan yang buruk, mereka malah ingin menyerah," ujar dia.