REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pada 7 Februari 1970, pemain sayap Manchester United, George Best, mencetak rekor Piala FA. Ia membuat 6 gol bagi Manchester United pada putaran kelima melawan klub dari Divisi Empat, Northampton Town di Stadion Country Ground. Karenanya, United menang dengan skor 8-2.
Saat itu, Best baru saja kembali dari suspensi empat minggu karena menendang bola dari tangan wasit di awal musim. Seperti kemudian dijelaskan oleh Daily Mirror, Best menhancurkan lawan selengkap satu orang dapat mengancurkan orang lain tanpa menimbulkan kerusakan fisik.
Media itu mencatat bahwa enam gol yang ia cetak saat itu berasal dari segala macam kemampuan yang ia miliki. Seperti misalnya, sundulan jarak jauh, sundulan jarak dekat, kemampuan berlari, dan tembakan yang merupakan contoh serangannya yang mematikan.
Tapi gol yang paling diingat adalah gol keenamnya. Saat itu United telah memimpin 7-1. Best menggiring bola langsung sebelum akhirnya menjejakkan bola ke gawang yang terbuka.
Pada akhir pertandingan, bahkan pendukung Northampton di stadion justru memberi tepuk tangan meriah bagi performa pemain asal Irlandia Utara itu. Pada tahun 2002, masyarakat Inggris memilih kemenangan ini sebagai yang terbaik nomor 26 dalam daftar Greatest Sporting Moments.
Best sendiri kini lebih dikenal sebagai pemain legenda Inggris. Ia telah 13 tahun mengabdi bersama klub itu.
Musim pertama bersama tim utama di Old Trafford, Best baru mampu mengantar timnya itu menduduki posisi dua klasemen akhir Liga Inggris. Kala itu timnya juga baru bisa mencapai semifinal Piala FA dengan 26 kali pertandingan dan 6 gol.
Baru lah kemudian di tahun keduanya, Best berhasil membawa tim menjadi juara Liga Premier Inggris. Puncak karirnya adalah di musim 1967-68, ketika ia akhirnya mengantarkan tim berlambang Iblis Merah itu menjadi Juara liga dan antar klub Eropa untuk pertama kalinya. Penampilannya di musim ini pun berbuah gelar Ballon d'Or pada tahun 1968.
George Best juga tercatat mencetak gol sebanyak 179 kali dari 470 pertandingan yang ia ikuti. Karena itu, ia pun dianugrahi gelar Pemain Terbaik Eropa Tahun Ini dan Football Writers Association (FWA) Footballer of The Year.
Sayangnya, hingga tahun 1974, karirnya di Old Trafford terus menurun. Sampai akhirnya ia pindah ke klub lain pada tahun itu.
Di usianya yang ke-59, pada tanggal 27 Oktober 2005, legenda ini pun wafat. Ia didiagnosa gagal ginjal oleh dokter. Semasa hidupnya ia memang tak pernah lepas dari minuman keras. Dikenal sebagai pesepakbola tampan, gaya hidupnya pun bak selebriti dan sering bergonta ganti pasangan.
Namun, prestasinya di dunia sepakbola selalu memukai siapapun. Setelah kepergiannya, Federasi Sepakbola Inggris (FA) memberikan penghormatan dengan melakukan 1 menit kesunyian sebelum pertandingan di semua Liga Inggris dimulai. Ini terjadi seminggu setelah Best meninggal dunia. Mereka juga bersama memberikan tepuk tangan untuk menghormati jasa-jasa Best selama berkarir di dunia sepakbola.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
