Selasa 10 Feb 2015 13:04 WIB
Profil Bakal Calon Ketua Umum PSSI 2015-2019

Bernhard Limbong Ingin Comeback ke PSSI

Rep: c12/ Red: Israr Itah
Bernhard Limbong
Foto: arenaku.com
Bernhard Limbong

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bernhard Limbong merupakan salah satu bakal calon ketua umum PSSI periode 2015-2019. Ia maju mencalonkan diri dan tinggal menanti keputusan Komite Pemilihan terkait verifikasi administrasi.

Pria yang akrab disapa Pak Limbong ini lahir di Samosir, pada 23 Mei 1955. Ia menikahi Bunga Artha Sagala, dan dikaruniai dua anak, laki-laki dan perempuan, yakni Margaretha Melati Limbong dan Bara Parsaoran Limbong. 

Ia seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD). Pangkatnya Brigadir Jenderal TNI. Kariernya di militer dimulai sejak 1983. Saat itu ia bertugas ke Ambon, Bandung, dan Jakarta. Di saat itu juga, ia meneruskan pendidikannya di Bandung pada 1980, yaitu S1 jurusan Hukum Pdiana.

Dua tahun kemudian, ia juga mengambil jurusan S1 Administrasi Negara di Jakarta. Pada 2002, ia melanjutkan studi ke jenjang berikutnya, S2, dengan mengambil bidang Hukum Bisnis di Universitas Padjajaran, Bandung. 

Lalu pada 2007, ia menyelesaikan studi S3 di bidang Hukum Pertanahan di universitas yang sama, dengan mendapatkan predikat cum laude. Disertasinya berjudul "Perlindungan Hukum terhadap Hak atas Tanah berdasarkan Prinsip Penghormatan terhadap Hak atas Tanah dalam Pembangunan untuk Kepentingan Umum."

Karier kemiliterannya sejak 1983 terus menanjak. Semula pria beragama Kristen Protestan ini, pada 1983, menjabat sebagai Pama Kodam XV/PTM. Kemudian, pada 1996, ia diangkat menjadi Kepala Bagian Logistik Direktorat Ajudan Jenderal Angkatan Darat (Ditajenad). 

Hingga pada 2004, terhitung dari 15 Februari, ia menjadi Kasubdit Jahrillurja Ditajenad. Pada 2010, karirnya makin menanjak dengan menjadi Ketua Umum Induk Koperasi Kartika (Inkopad). Setahun berikutnya, ia menjadi Pati Ahli Kasad Bidang Sosial Budaya. Dan masih di tahun yang sama, ia kemudian menjadi Pati Staf Khusus Kasad. 

Pada awal 90-an, ia mendirikan klub sepak bola di Bandung yang bernama Bara Siliwangi. Saat itu, ia pun pernah menjadi manajer Pesib Bandung. Karena bergelut di dunia sepak bola inilah, ia pun pada 2003 menjadi anggota Exco PSSI. Kemudian, empat tahun setelahnya, ia menjadi Ketua Komisi Wasit PSSI.

 

Limbong dikenal sangat dekat dengan mantan ketua umum PSSI Nurdin Halid. Akan tetapi sebagai prajurit, dia berada dalam posisi sulit saat atasannya Jenderal TNI George Toisutta mendukung kubu Arifin Panigoro yang berusaha masuk 'mereformasi' PSSI pada 2010. 

Saat kubu Arifin berhasil menggusur rezim lama pada 2011, Limbong diangkat sebagai Ketua Komisi Disiplin serta penanggung jawab timnas. Ketika rezim Arifin tergusur, Limbong lolos dari sasaran tembak. Ia tidak mendapatkan sanksi berat seperti sejumlah pengurus lainnya oleh kepengurusan baru.

Pada tahap awal ini, Limbong didukung oleh lima klub yaitu Lampung FC, PS Lampung Utara (Persilu), Merangin FC Jambi, FC Tabir Jambi, dan MA FC Jawa Barat. Pendaftaran Limbong itu dibawa oleh Faisal Yusuf dari Lampung FC.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement