Jumat 13 Feb 2015 21:07 WIB

Klub Inggris Menarik Pemilik Modal Thailand

Rep: c11/ Red: Israr Itah
Dejphon Chansiri
Foto: SWFC.co.uk
Dejphon Chansiri

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Seringkali billboard di jalan-jalan pusat ibu kota Bangkok dipenuhi dengan iklan klub-klub asal Inggris. Thailand memang telah lama menyukai kompetisi sepak bola di Inggris.

Dan, makin lama dukungan tersebut timbul seiring dengan para investor Thailand yang menanamkan investasinya di sana. Baik di klub Liga Primer Inggris, maupun di kompetisi di bawahnya. 

Adapun Warga Thailand yang baru saja membeli saham klub asal Inggris ialah Dejphon Chansiri. Ia menguasai saham Sheffield Wednesday pada Januari lalu dari Milan Mandaric. Sheffield saat ini berlaga di Divisi Championship, kompetisi level kedua setelah Liga Primer.

Sementara yang paling menonjol kala Thaksin Shinawatra membeli klub Manchseter City pada 2007 lalu. Tapi ia kemudian kemudian menjual sahamnya terkait kisruh politik di Thailand.

Selain memiliki klub, beberapa produk Thailand juga menjadi sponsor klub asal Inggris. Singha merupakan produk saingan dari minuman lokal Chang, yang menjadi sponsor Everton. Minuman ini juga direncanakan akan memperlebar investasinya di klub asal Inggris, meski belum direncanakan dalam waktu dekat.

"Dalam waktu lima tahun terakhir memang beberapa klub Inggris meminta kami untuk bergabung menjadi pemegang saham atau investasi," kata Pavin Bhirombhakdi, direktur perusahaan Singha, dilansir dari kantor berita AP, Jumat (13/2).

Namun Pavin mengungkapkan belum tepat baginya untuk kembali menanam saham di klub asal Liga Primer. Menurutnya orang yang telah menanam saham adalah mereka yang tidak memiliki masalah dari segi finansial.

"Untuk semua orang Thailand yang memiliki klub di Inggris ialah mereka yang tidak terlibat persoalan finansial. Sementara jika mengambil klub asal Thailand membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membangunnya, sangat berbeda dengan klub Inggris yang sudah siap jadi. Ini akan sangat membantu memasarkan produk-produk," terang Pavin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement