REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menanggapi kebijakan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang menyarankan untuk menunda kick-off Liga Super Indonesia (LSI) musim 2015, PT Liga Indonesia akan mengadakan rapat darurat. Rencananya, operator LSI akan bermusyawarah dengan perwakilan klub peserta LSI, Senin (16/2) di Hotel Parklane.
BOPI memutuskan memberi rekomendasi penundaan kick off ISL yang bakal digelar tanggal 20 bulan ini. Hal tersebut lantara masih banyak persyaratan yang belum dipenuhi oleh klub peserta liga teratas di Indonesia itu. Salah satunya, terkait gaji pemain yang masih belum dibayar oleh klub pada musim lalu.
"Kami (PT Liga Indonesa) beserta 18 klub liga super akan menyelengarakan emergency meeting Senin besok. Kami akan membahas bersama soal kepastian dan konsekuensi jika kick off liga ditunda," jelas CEO PT Liga Indoensia, Joko Driyono, Sabtu (14/2).
Sebelumya, PT Liga Indonesia menyatakan siap menunda kick off LSI untuk menuruti saran BOPI. Joko sadar terlalu berisiko untuk memaksa kick off tepat waktu. Sebab BOPI sendiri sudah berkordinasi dengan pihak kepolisian. Pihak berwajib pun dipastikan tidak mengeluarkan izin pertandingan karena saran BOPI tersebut.
"Kami tak bisa berbuat apa-apa jika pihak kepolisian tidak memberi izin. Memang kami akui banyak klub yang belum memenuhi persyaratan yang disarankan oleh BOPI untuk berkompetisi di LSI," kata Joko.