REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Manajemen Chelsea merespons ulah suporternya yang telah bertindak rasial. Pihak klub rencananya mengundang korban 'rasis' yang diduga dilakukan oleh fans The Blues saat berada di peron kereta bawah tanah usai laga Paris Saint-Germain di babak 16 besar Liga Champions.
Undangan itu disampaikan oleh pelatih Jose Mourinho. Ia ingin Souleymane S, korban yang diduga sebagai korban rasial itu, bersedia untuk mengambil tawaran datang ke Stamford Bridge saat Chelsea menjamu PSG di leg kedua babak 16 besar Liga Champions digelar di Stamford Bridge pada 12 Maret mendatang.
"Kami merasa sangat menyesal tentang hal itu. Kami ingin meminta maaf dan ingin melawan tindakan buruk ini," ujar Mourinho di tempat latihan seperti diwartakan Tribal Football, Sabtu (21/2).
Pria yang merupakan keturunan Mauritania dan dilahirkan di Paris, tidak tahu apa yang diucapkan orang-orang yang mendorongnya keluar dari kereta bawah tanah tersebut. Namun, dia tahu bahwa dia diperlakukan demikian karena warna kulitnya.
Kejadian ini diperoleh dari harian Inggris The Guardian dari seorang ekspatriat asal Inggris bernama Paul Nolan yang merekamnya di peron menggunakan kamera ponsel. Dalam rekaman tersebut, para pelaku menyanyikan lirik, 'Kami rasis, kami rasis, dan begitulah kami sukai!,".
Di sisi lain, Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) juga akan melakukan penyelidikan. "Karena itu terjadi di luar stadion, hal itu berada di luar wewenang UEFA," sebut pernyataan resmi di laman UEFA.
Meski demikian, asosiasi tersebut akan mendukung Chelsea apabila klub asal London itu memberlakukan larangan kepada beberapa pemegang tiket musiman yang terbukti melakukan tindakan rasis.