REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Pria yang menjadi korban rasisme fan Chelsea di Paris menolak undangan klub Liga Primer Inggris itu untuk menghadiri pertandingan di Stamford Bridge.
Rekaman video menunjukkan sekelompok penggemar Chelsea mencegah pria, bernama Souleymane Sylla, memasuki kereta metro Paris. Mereka kemudian meneriakkan "kami rasis, dan itulah cara yang kami suka", sebelum laga Liga Champions yang mempertemukan Chelsea kontra Paris Saint Germain (PSG) pada Rabu (18/2) dini hari WIB.
Chelsea telah melarang lima pendukung menghadiri pertandingan setelah melakukan penyelidikan internal.
Manajer Chelsea Jose Mourinho mengatakan ia "jijik" dan "malu" dengan perilaku ini. Mou menambahkan bahwa klub akan menulis permintaan maaf ke Souleymane dan mengundang dia untuk menghadiri pertandingan leg kedua Liga Champions saat Chelsea menjamu PSG pada 11 Maret mendatang.
Namun Souleymane mengatakan kepada surat kabar Perancis Le Parisien,"Saya menghargai undangan Tuan Mourinho, tapi saya tidak bisa berada di sekitar stadion pada saat ini."
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar the Guardian, Souleymane mengatakan,"Apa yang terjadi benar-benar membuat saya takut. Saya hanya ingin keadilan yang harus dilakukan, tidak lebih dari itu."
Soleymane mengaku sedikit terluka secara fisik. Tapi lebih dari itu, pskisinya terluka lebih berat. Ia mengaku sulit kembali ke Metro karena merasa benar-benar takut.
"Saya tidak berpikir Anda harus ditolak haknya naik Metro karena Anda hitam. Itulah yang mereka inginkan."
Penggemar Chelsea mengacungkan spanduk dan poster bertuliskan "Tidak ada rasisme di Bridge. Itulah cara kami suka" saat tim mereka bermain imbang 1-1 melawan Burnley pada Sabtu (21/1). Pemain Chelsea juga mengenakan pakaian antirasisme selama pemanasan sebelum laga.