Kamis 26 Feb 2015 12:20 WIB

Parma Bangkrut, Jersey Kotor Pemain tidak Dicuci

Alessandro Lucarelli (kanan)
Foto: EPA/Venezia Filippo
Alessandro Lucarelli (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, PARMA -- Parma akan bertandang ke markas Genoa dalam lanjutan Serie A Italia pada akhir pekan ini. Mengingat Parma sedang mengalami masalah finansial, pertandingan terancam tidak dihelat.

Kapten Parma Antonio Lucarelli menyarankan agar pertandingan pada akhir pekan ini dapat dimainkan. Namun, ia berkata kepada ParmaToday.it bahwa para pemain, yang menyaksikan para juru sita mengangkut peralatan kebugaran milik klub pada pekan lalu, sekarang tidak memiliki fasilitas-fasilitas klub untuk mencuci seragam-seragam mereka yang kotor.

''Seperti kemarin baju-baju kotor dicuci di rumah, kami tidak lagi memiliki binatu," kata Lucarelli. "Untuk Genoa, saya tidak berpikir kami memiliki masalah terkait (bus) pelatih namun kami akan melihat apakah tawaran untuk hotel itu bisa terwujud. Namun, kami telah mengaturnya."

Para suporter Parma dan Genoa telah berjanji untuk membantu agar pertandingan pada akhir pekan ini dapat dimainkan. Sekelompok fans Parma mengatakan mereka akan membayari bus untuk membawa tim ke Genoa, sedangkan laporan-laporan di Italia berkata bahwa Genoa FC akan membantu biaya hotel bagi calon tim lawannya itu.

Parma disebutkan memiliki utang sebesar 100 juta euro dan berutang sebesar 17 juta euro untuk pajak-pajak yang belum terbayar. Mantan pemilik Tomasso Ghirardi menjual Parma pada Desember kepada pengusaha Albania meski kesepakatan itu hanya berlangsung kurang dari dua bulan.

Sebelum klub itu dijual kepada Giampietro Manenti, yang kini kesulitan menjaga klub untuk tidak semakin terpuruk. Jika Parma dinyatakan pailit, semua hasil dari pertandingan-pertandingan yang melibatkan tim itu pada musim ini akan tetap berlaku, dan tim-tim yang akan bertanding melawan Parma pada pertandingan-pertandingan berikutnya akan mendapatkan kemenangan 3-0.

 

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement