Kamis 05 Mar 2015 06:11 WIB

Blatter Inginkan Pengurangan Angka untuk Rasisme

Sepp Blatter
Foto: EPA/Steffen Schmidt
Sepp Blatter

REPUBLIKA.CO.ID, ASUNCION--Tim-tim yang terlibat dalam insiden rasisme semestinya mendapat hukuman yang lebih besar. Di antaranya pengurangan nilai di liga, demikian disampaikan Presiden FIFA Sepp Blatter pada Rabu (4/3).

"Masalah terbesar yang kami hadapi belakangan ini adalah masalah rasisme, diskriminasi. Ini tidak dapat diterima. Kita harus mengurangi angka, mendegradasi tim. Saat kita berani melakukannya maka diskriminasi akan berakhir," kata dia kepada para presiden anggota Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan dan ofisial lain pada awal Kongres CONMEBOL di Paraguay.

Kasus terkini terkait rasisme di Amerika Selatan melibatkan penyerang Panama Luis Tejada dari klub Peru Juan Aurich. Ia meninggalkan lapangan saat pertandingan masih berlangsung setelah mendapat pelecehan rasial oleh sejumlah penggemar Cienciano.

Terdapat sejumlah kasus pelecehan rasial terhadap para pemain di Eropa dan Amerika Selatan dalam beberapa tahun terakhir, namun Blatter mengatakan denda atau penutupan stadion bukan merupakan hukuman yang cukup.

"Saya pikir bahwa suatu hari kelak (rasisme) itu akan lenyap dari sepak bola...namun itu tidak cukup, kita memerlukan kondisi-kondisi baru," tutur Blatter.

"Kami memiliki peraturan-peraturan namun mereka tidak diaplikasikan di seluruh dunia oleh badan-badan disiplin dan kontrol," kata Blatter, yang akan berupaya menjadi presiden FIFA untuk kelima kalinya saat pemilihan presiden baru dilangsungkan pada 29 Mei.

Kongres CONMEBOL akan meratifikasi Juan Angel Napout asal Paraguay sebagai presiden untuk masa kerja empat tahun, dan menegaskan dukungannya kepada Blatter di pemilihan presiden FIFA.

Pria Swiss itu akan bertarung melawan Michael van Praag dari Belanda, mantan pemain Portugal Luis Figo, dan wakil presiden FIFA Pangeran Ali bin Al Hussein dari Jordania, yang menghadiri kongres itu.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement