REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Langkah inspiratif bintang sepak bola Samuel Eto'o melawan rasisme membuatnya diganjar penghargaan. Striker Sampdoria ini menerima Medali Toleransi dari Dewan Eropa pada jamuan makan malam Toleransi dan Rekonsiliasi di Istana Kensington, London, Senin (9/3).
Eto'o (33) terkenal dengan menirukan gaya berjalan seperti kera dalam sebuah pertandingan di Spanyol untuk mengejek perlakuan rasis yang diterimanya.
"Tahun lalu menjadi tahun yang sangat menantang bagi sepak bola dalam arti kebencian dan rasisme," kata empat kali Pemain Terbaik Afrika itu dalam acara yang digelar di kediaman Pangeran William dan istrinya Kate.
Ia menyatakan, sebagai pemain sepak bola perlu menegakkan sandaran moral karena para bintang lapangan hijau adalah orang yang disaksikan penonton.
"Kita mesti menjadi teladan bagi toleransi dalam masyarakat multiras yang saya yakini diwakili dengan baik sekali oleh sepak bola," sambungnya.
Dewan Eropa memperingatkan bahwa prasangka masih menyelimuti permainan sepak bola di Eropa. ECTR (Dewan Eropa untuk Toleransi dan Rekonsiliasi) adalah LSM yang didirikan pada 2008 untuk mempromosikan kesalingpengertian antarmasyarakat dan memonitor xenofobia di Eropa. Anggotanya para mantan presiden dan perdana menteri.
Eto'o memulai karir bersama Real Madrid namun terkenal sejak bergabung dengan Barcelona, sebelum pindah ke Inter Milan, Chelsea dan Everton.
Pada 2005 ketika bermain untuk Barcelona, Eto'o diejek oleh para pendukung Real Zaragoza yang berteriak seperti kera kapan pun Eto'o membawa bola.
Tahun berikutnya, ketika dia lagi-lagi diejek pendukung Zaragoza, Eto'o keluar lapangan dan berkata kepada wasit bahwa dia tak bisa melanjutkan pertandingan sebelum rekan-rekan satu timnya membujuk dia untuk menyelesaikan pertandingan.
Eto'o sudah tiga kali menjuarai Liga Champions, empat juara liga domestik dan Piala Dunia Antarklub. Kini pensiun dari timnas Kamerun dengan predikat top skorer lewat 56 gol dari 118 caps. Ia dua kali menjuarai Piala Afrika serta sekali meraih medali emas Olimpiade bersama Kamerun.