Rabu 11 Mar 2015 17:20 WIB

Korban Rasisme Fan Chelsea Tolak Undangan Mourinho

Fan Chelsea mengacungkan poster melawan rasisme, Sabtu (21/2).
Foto: Reuters/Tony O'Brien
Fan Chelsea mengacungkan poster melawan rasisme, Sabtu (21/2).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Korban rasisme fan Chelsea menolak undangan pelatih the Blues, Jose Mourinho untuk menyaksikan pertandingan antara London Biru dengan Paris Saint-Germain di London.

Souleymane, pria berkulit hitam itu dihalangi untuk masuk ke kereta api bawah tanah atau Metro di Paris, Prancis oleh fan Chelsea. Selain didorong, penggemar Chelsea juga menyanyikan lagu berlirik rasis. Souleymane mengaku trauma dengan perlakuan tersebut.

Pria berkebangsaan Prancis itu pun tegas menolak tawaran Mourinho untuk hadir di Stamford Bridge saat si empunya stadion menjamu PSG di pentas Liga Champions, Rabu (12/3).

"Saya tidak akan pergi. Mereka tidak dapat membeli saya dengan sedikit uang. Saya bukan anak-anak," kata Souleymane kepada radio RTL, seperti disadur Reuters, Selasa (11/2).

"Saya tidak ingin duduk di stadion di sebelah orang-orang yang mendorong saya."

Februari lalu, sejumlah fan Chelsea menyanyikan 'Kami rasis dan kami senang akan hal itu' sambil mendorong Souleymane saat Souleymane berusaha masuk Metro. Kejadian itu sebelum Chelsea menahan imbang PSG 1-1.

Mourinho menegaskan terganggu dengan sikap fan tersebut. Setelah diidentifikasi lewat video amatir, lima fan di antaranya telah dihukum dan dilarang menghadiri pertandingan di stadion seumur hidup.

Souleymane mengaku tidak bisa tidur nyenyak pascakejadian tersebut. "Saya masih mendengar suara orang-orang yang mendorong saya hanya karena warna kulit saya," tuturnya.

"Saya tidak lagi dapat bekerja. Saya hidup dengan rasisme namun inilah pertama kalinya saya harus ke dokter untuk meminta pil-pil untuk menenangkan diri."

Kepolisian London dan Paris pun bergerak cepat dengan menyelidiki kejadian tersebut. "Saya ingin orang-orang itu diadili dan keadilan dapat ditegakkan," kata Souleymane. "Rasisme harus dihentikan."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement