REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) untuk konser akbar boy band asal Inggris, One Direction, terus menuai kecaman. Salah satunya dari kalangan suporter sepak bola.
Sebab, pagelaran musik tersebut bisa mengancam gagalnya laga kualifikasi Piala Asia U-23. Ditakutkan kualitas rumput stadion rusak setelah digunakan konser. Apalagi, tenggat waktu dari selesainya konser sampai laga awal kualifikasi Piala Asia U-23 hanya dua hari.
''Seharusnya pihak pengelola stadion tidak hanya mementingkan untung ruginya saja. Memang biaya sewa stadion untuk konser lebih mahal dan mendatangkan keuntungan banyak. Sedangkan kalau disewakan untuk pertandingan sepak bola bisa jadi rugi. Tapi kan tidak begitu, itu sudah konsekuensinya, stadion harus diutamakan untuk olahraga bukan konser," keluh ketua umum suporter PSIS Semarang (Snex), Juniarto, saat dihubungi melalui seluler, Kamis (19/3).
Selain itu, jika laga kualifikasi Piala Asia U-23 benar-benar terusir dari stadion kebanggaan masyarakat Indonesia, maka itu sangat ironi. Negara lain, terutama peserta Pra Piala Asia U-23 yang akan bertanding di Jakarta akan memiliki pandangan buruk pada Indonesia. Bahkan, mereka bisa menilai sepak bola Indonesia tidak lebih menarik dari pada boyband.
kualifikasi Piala Asia U-23 rencananya dimulai dari tanggal 27 hingga 31 Market atau dua hari setelah konser One Direction. Timnas U-23 tergabung di Grup H bersama tiga peserta lainnya, yaitu Korea Selatan, Timor Leste dan Brunei Darussalam.