REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pelatih PSPS Pekan Baru Philep Hansen Maramic mengatakan aturan baru berupa pelarangan pemain asing di kompetisi Divisi Utama terbilang sangat baik untuk perkembangan olahraga di Tanah Air.
"Saya sebagai pelatih klub Divisi Utama sangat mendukung sekali aturan baru ini, karena membangkitkan kembali semangat pemain lokal. Selama ini mereka tidak dapat bersaing dengan pemain asing," kata Philep di sela-sela turnamen Piala Gubernur Sumatra Selatan di Palembang, Sabtu (21/3).
Philep mengatakan perubahan mendasar dalam aturan suatu kompetisi harus dilakukan jika ingin memperbaiki prestasi sepak bola Indonesia.
"Bisa jadi, karena di Divisi Utama juga sudah ada pemain asing membuat pemain asli kita jadi tidak berkembang. Padahal, keinginan mengajak pemain asing ini awalnya untuk transfer ilmu tapi sepertinya tidak berdampak seperti yang diharapkan," kata dia.
Senada, Pelatih Martapura FC Frans S Hawae juga mendukung aturan baru tersebut karena pemain lokal relatif kurang mendapatkan tempat, terutama di tim-tim besar.
"Jadi pemain akan digodok di Divisi Utama, sehingga jika masuk ke LSI sudah lebih baik karena sudah sering diturunkan, tidak seperti selama ini terlalu sering dicadangkan jadi sulit untuk menembus persaingan," kata dia.
Frans menambahkan dengan aturan baru ini, kualitas sepak bola Indonesia dapat terlihat jelas di kompetisi Divisi Utama karena selama ini tim mendapatkan predikat baik lantaran diperkuat pemain asing.
Ia mencontohkan pada laga melawan Martapura FC (tim sesama Divisi Utama) di turnamen Piala Gubernur Sumsel hanya bermain imbang 1-1 karena memiliki kualitas relatif sepadan lantaran tidak ada pemain asing.
"Yang jelas, aturan baru ini sangat mengembirakan bagi atlet-atlet muda. Mereka diberikan ruang untuk berekspresi," ujar Frans.
Sementara ini PT Liga Indonesia memberikan izin penggunakan pemain asing sebanyak tiga orang untuk klub Indonesia Super League (ISL).