Jumat 27 Mar 2015 19:08 WIB

Kemenpora: BOPI tak Pernah Ditekan

Rep: C02/ Red: Israr Itah
Gatot Dewa Broto (tengah)
Foto: Republika/Aidina Fitri
Gatot Dewa Broto (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi V kemenpora, Gatot Dewa Broto, menegaskan Badan Olahraga Profesional (BOPI) tidak pernah mendapat tekanan dari PSSI, KONI, dan Komisi X DPR-RI. Menurutnya sikap ketua BOPI Noor Aman pada saat itu bukan memberikan peluang untuk enam klub bermasalah bisa berlaga di Indonesia Super League (ISL) tanpa verifikasi.

"Tak ada. BOPI tak pernah ditekan," ujar Gatot di Kemenpora, Jakarta, Jumat (27/3)

Saat pertemuan dengan komisi X DPR RI, mereka merespons baik tindakan BOPI. Namun anggota Komisi X berharap seluruh kontestan ISL bisa berlaga pada 4 April nanti. 

Noor Aman meminta, enam klub yang belum lolos verifikasi bisa main di ISL 2015. Asalkan bisa memenuhi janji di atas sumpah. Tapi tak satupun klub usai pertemuan itu bertemu BOPI. Sehingga keputusan BOPI tetap seperti semua. 

"Keputusan BOPI tetap. Rekomendasi klub berdasarkan hasil verifikasi," ujar Gatot.

Hingga kini masih ada enam klub yang belum terekomendasi. Keenam klub tersebut terkendala masalah pajak, gaji pemain dan legalitas klub. Sampai hari ini BOPI masih belum menerima masukan berkas dari keenam klub. Sebab itu BOPI memberikan kesempatan terakhir hingga Selasa (31/3).

Enam Tim ISL di Kategori D yang belum terekomendasi:

1. Mitra Kukar  (laporan pajak, laporan kegiatan sosial)

2. Persela Lamongan (laporan pajak, pembinaan usia muda, kegiatan sosial)

3. Gresik United (laporan pajak, pembinaan usia muda, kegiatan sosial)

4. Perseru Serui (laporan pajak, pembinaan usia muda, kegiatan sosial)

5. Pelita Bandung Raya (laporan pajak, pembinaan usia muda, kegiatan sosial, kontrak stadion)

6. Arema Crounus (laporan keuangan, laporan pajak, kegiatan sosial, catatan pendirian klub dan NPWP, terindikasi bermasalah dalam pelunasan gaji pemain)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement