REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Indonesia menyerah dari Korea Selatan, 0-4 pada pertandingan terakhir kualifikasi Piala Asia U-23 Grup H di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (31/3).
Dengan kekalahan ini anak asuh Aji Santoso tertahan diposisi dua klasemen dengan raihan enam poin dari tiga pertandingan. Sedangkan Korea Selatan mengumpulkan sembilan poin dan berhak lolos otomatis ke putaran final Piala AFC U-23 2016 di Qatar.
Pada pertandingan penentuan ini kedua tim sama-sama bermain ngotot sejak awal babak pertama. Korea yang mendapatkan bola pertama langsung menekan bahkan langsung menusuk kepertahanan Indonesia yang dimotori oleh Manahati Lestusen.
Begitu juga dengan tim tuan rumah yang menggunakan jesey putih-hijau-putih. Anak asuh Aji Santoso ini juga terus berusaha memberikan perlawanan dengan mengandalkan bola kaki-kaki. Hanya saja upaya yang dilakukan belum membuahkan hasil.
Korea Selatan sebenarnya mampu menyarangkan bola ke gawang M. Nashir pada menit 11, namun wasit Mohammed Abdulla Hasan menganulir gol tersebut karena ada pemain Korea lainnya yang terperangkap offside.
Timnas Garuda Muda sebenarnya juga mampu memberikan perlawanan baik dari sayap maupun tengah. Kondisi ini membuat pertahanan Korea bekerja keras untuk menghalau. Bahkan, satu peluang didapat Muchlis menit 27. Hanya saja bola begitu lemah dan bisa dikendalikan lawan.
Upaya kedua tim untuk memecah kebuntuan terus terlihat meski Korea sesekali hanya menunggu datangnya pemain Indonesia menyerang. Dengan demikian bola hanya diotak-atik ditengah lapangan. Sesekali tendangan jarak jauh diperagakan anak asuh Aji Santoso namun belum membuahkan hasil hanya saja hingga babak pertama usai tidak ada gol yang tercipta.
Memasuki babak kedua Korea memasukkan tenaga baru seorang striker yaitu Kim Seujung untuk menggantikan Ahn Hyunbeom. Hasilnya variasi serangan lebih banyak sehingga membuat lini pertahanan Indonesia harus bekerja extra keras.
Meski berusaha menahan, pertahanan Timnas Garuda Muda akhir jebol juga setelah tendangan terarah pemain Korea, Jung Seunghyun tidak mampu ditahan oleh M. Nashir. Hasilnya Indonesia tertinggal 0-1.
Dalam kondisi tertinggal, Paulo Sitanggang dan kawan-kawan justru bermain lebih garang. Tekanan demi tekanan terus dilakukan dan dampaknya pemain Korea harus bermain dengan keras untuk menghentikan pergerakan anak asuh Aji Santoso.
Tak ingin kalah, ribuan pendukung Timnas Indonesia terus memberikan dukungan dari pinggir lapangan. Sang pelatihpun tidak tinggal diam. Dalam kondisi tertekan akhirnya menurun Evan Dimas untuk menggantikan Adam Alis.
Belum sempat memegang bola, Evan Dimas justru dikagetkan oleh gol lawan pada menit 70 setelah tendangan keras Lee Chandong tidak mampu dihalau oleh M. Nashir. Hasilnya Timnas Garuda Muda tertinggal 0-2.
Setelah mampu bersinergi dengan pemain lain, masuknya Evan Dimas ternyata mampu menyulut motivasi pemain lain. Terbukti serangan mengarah ke gawang Korea banyak terjadi. Hanya saja upaya yang dilakukan tidak membuahkan hasil. Justru timnas kembali kebobolan pada menit 83 lewat Kim Seungjun.
Diakhir babak kedua, anak asuh Aji Santoso ini tetap berusaha memperkecil ketertinggalan. Namun, terus menyerang membuat lini pertahanan lemah. Korea Selatan mampu memanfaatkan peluang itu sehingga mampu mencetak gol keempat pada menit 87 lewat Lee Changmin.
Mampu unggul besar tidak membuat Korea menurunkan tempo permainan. Justru mampu mengurung permainan Evan Dimas dan kawan-kawan. Hanya saja hingga pertandingan usai tidak ada lagi gol yang tercipta sehingga anak asuh Shin Tae Yong itu tetap unggul 4-0.