REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan mem-back up kepolisian di Malang dan Surabaya. Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot Dewa Broto mengatakan, institusinya sudah mengirim surat ke kepolisian dua daerah tersebut.
Tujuannya agar aparat tidak mengeluarkan izin bertanding klub Arema maupun Persebaya. "Kita sudah surati kepolisian Surabaya dan Malang," ujar Gatot kepada ROL, Jumat (3/4).
Tindakan itu dilakukan Kemenpora untuk antisipasi Persebaya dan Arema ikut berlaga di ISL 2015. Kemarin Gatot mendapatkan informasi dari kepolisian setempat untuk ikuti aturan BOPI. Artinya kepolisian akan menggagalkan pertandingan dua klub itu jika PT Liga dan PSSI memaksa memainkannya di ISL musim ini.
"Kita sudah ada komitmen dari kepolisian setempat. Mereka akan ikuti aturan BOPI untuk keluarkan izin keramaian. Pertandingan mereka bisa saja dibubarkan jika mereka tetap berlaga," kata Gatot.
Beberapa hari sebelum hari ini, Kemenpora sudah mendengar kabar PT Liga bersikeras akan mainkan dua klub ISL bermasalah itu. Sehingga tindakan tegas dengan menyurati kepolisian setempat dan menjatuhkan sanksi sangat tepat bagi Kemenpora.
Ketua BOPI, Noor Aman pernah menyebut saat ROL bertanya tentang kemungkinan sanksi untuk PT Liga jika bermasalah di kemudian hari, Rabu (1/4). Noor Aman menyebutkan BOPI bisa saja mencabut rekomendasi yang diberikan ke PT Liga sebagai penyelenggara laga profesional itu.
Tak khawatir dengan nasib ISL, Noor Aman menjawab PSSI bisa tunjuk operator lain untuk laga itu agar tetap berjalan. "Kalau kita cabut izinnya, PSSI bisa tunjuk operator liga lainnya," ujar Noor.