REPUBLIKA.CO.ID, PARIS--Setelah lama bungkam, Edinson Cavani akhirnya buka suara. Penyerang Uruguay ini membenarkan bahwa ia pernah menjalani masa sulit di Paris Saint-Germain (PSG). Ia juga mengakui tak akrab dengan rekannya di lini depan klub ibu kota Prancis itu, Zlatan Ibrahimovic.
Pengakuan Cavani ini semakin mengencangkan spekulasi bahwa ia akan meninggalkan Paris pada musim panas nanti. Pada musim panas lalu rumor ini juga sempat berembus kencang, tapi dimentahkan oleh Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi.
Bos asal Qatar ini menahan Cavani pergi karena PSG tak bisa mencari striker baru. Sebab PSG mendapatkan hukuman dari UEFA pembatasan bujet transfer karena dinilai melanggar aturan Financial Fair Play.
"Hubungan saya dengan Zlatan? Tak mudah untuk dibicarakan," kata dia dalam wawancara dengan Canal+ seperti dikutip Football Italia, Senin (6/4).
Menurut Cavani, karakternya berbeda dengan Ibra. Dengan bahasa halus untuk menyebutkan ia kurang akur dengan Ibra, Cavani menyebutkan tak semua orang bisa berteman, tapi masih bisa saling menghormati.
Begitu pula dengan dia dan Ibra. Karena bermain di tim yang sama, Cavani menyatakan keduanya saling menghormati walaupun tak punya hubungan akrab di luar lapangan.
"Saya harap dia tidak dilarang main di Eropa. Kami butuh semuanya siap berlaga," kata Cavani menyinggung kartu merah yang diterima Ibra saat PSG menyingkirkan Chelsea pada babak 16 besar Liga Champions.
Cavani juga mengakui sempat melewati masa-masa tak mengenakkan. Tapi tampaknya striker berusia 28 tahun ini sudah bisa berdamai menerima kenyataan Ibra lebih dinomorsatukan ketimbang dia.
"Saya pernah melewati masa berat tapi semuanya sudah di tempat yang benar sekarang. Suporter mendukung saya. Saya kira ini salah satu klub terbaik di dunia," tegasnya.
Cavani disebut-sebut menjadi buruan utama Juventus. Sebab ada peluang Carlos Tevez akan meninggalkan Bianconeri pada musim panas nanti.