REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Persita Tangerang memperkuat lini tengahnya menjelang digulirkannya kompetisi Divisi Utama 2015 setelah melihat perkembangan kinerja pemain dalam beberapa kali uji coba dengan tim lain.
"Dalam catatan kami terdapat 15 kali gol yang diciptakan pemain lini tengah, ini membuktikan potensi itu sangat besar," kata pelatih Persita Bambang Nurdiansyah di Tangerang, Selasa (7/4).
Menurut dia, pemain lini depan memang memiliki peluang besar untuk membuahkan gol, tapi serangan balik dari pemain tengah juga tidak kalah hebatnya.
Untuk itu, pihaknya memperkuat pola serangan balik yang dimotori pemain lini tengah demi mendobrak pertahanan lawan.
Persita masuk dalam Grup II kompetisi Divisi Utama yang digelar 26 April 2015 setelah Manajemen PT Liga Indonesia, sebagai otoritas menetapkan pembagian grup.
Persita dalam grup itu bersama tim asal Banten dan Jabar, serta Jateng yakni Cilegon United, Perserang Serang, Villa 2000 Tangerang Selatan, Persikabo Bogor, Persika Karawang, Persikad Purwakarta, PSGC Ciamis, Persires Rengat Kuningan dan PSCS Cilacap.
Namun kompetisi tahun ini diharapkan lebih baik karena pembagian dari enam grup itu disesuaikan dengan lokasi terdekat dengan tim lain.
Bambang mengatakan tim asuhan pernah mengelar uji tanding dengan Barito Putra, Martapura FC, Persiram Raja Ampat, Papua Barat, Persikad Purwakarta dan tim Pengcap PSSI Jakarta Barat.
Setelah dilakukan evaluasi dari uji tanding itu, maka pemain lini tengah masih dianggap kurang solid, padahal merupakan potensi besar mendulang gol.
Pihaknya telah merekrut tiga penjaga gawang yaitu Usman Pribadi, Try Hamdani Goentara dan Tubagus Syarifudin, tapi kinerja yang menonjol adalah Usman.
Kinerja pemain sayap seperti Kerry Yudiono, RC Lestaluhu, Idris Affandi dan M. Fakih masih perlu dilakukan rotasi, karena masih kurang kontribusi ke lini depan untuk menjebol gawang lawan.
Sementara itu, Manajer Persita, Ari Wibawa mengatakan penetapan grup dapat menekan anggaran yang dipersiapkan manajemen sehingga bila bertanding menggunakan transportasi darat.
Ari menambahkan pembagian grup itu dianggap menguntungkan masing-masing tim, karena selama ini kendala yang dihadapi manajemen adalah pendanaan.