REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Gatot S. Dewa Broto, mengungkapkan pihaknya tidak kaget dengan kasus suap yang terjadi antara mantan pesepak bola Persatuan Sepak-bola Surabaya (Persebaya), Johan Ibo, dengan salah seorang pemain Pusamania Borneo.
"Hal seperti itu harus dibenahi, kalau tidak kapan bisa maju sepak bola di Indonesia?" kata Gatot saat ditemui di Kemenpora, Jakarta, Kamis (9/4).
Gatot mengatakan bukan merupakan ranah dari Tim Sembilan untuk memberikan suatu sikap atau hukuman terhadap hal tersebut. "Tim Sembilan hanya menginformasikan ada hal seperti itu. Selanjutnya yang menindaklanjuti adalah kepolisian," katanya.
Sebelumnya, Persatuan Sepak-bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah menerima laporan terkait suap tersebut, jelang pertandingan melawan Persebaya. PSSI sendiri, melalui Departemen Integritas, sudah memulai investigasi kasus tersebut.
Peristiwa berawal ketika Johan Ibo ditangkap karena berusaha menyuap tiga pemain PBFC yang akan bertanding melawan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Rabu (8/4). Johan ditangkap di salah satu restoran cepat saji yang tak jauh dari lokasi penginapan para pemain PBFC pada Selasa (7/4) waktu setempat.
Menurut Manajer PBFC, Danri Dauri, Johan sempat melawan saat hendak ditangkap namun pada akhirnya menyerah. Johan kemudian dibawa ke Mapolrestabes Surabaya untuk diperiksa dan dimintai keterangan.