REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA—Seribuan pendukung Persebaya Surabaya yang terkenal dengan sebutan bonek menggelar aksi unjuk rasa di Taman Bungkul Surabaya, Ahad (12/4). Bonek dari kubu Persebaya PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) tersebut memprotes campur tangan pemerintah dalam kompetisi ISL/QNB League 2015.
Memanfaatkan momentum Car Free Day, massa ramai-ramai menyerukan yel-yel protes terhadap pemerintah. Mereka mengecam campur tangan Kemenpora dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang menyebabkan mundurnya jadwal ISL dan memaksakan format kompetisi 16 tim.
Koordinator massa, Imron, berpendapat, keputusan BOPI menganulir Persebaya tidak beralasan. Menurut dia, dualisme kepengurusan yang dituduhkan BOPI terhadap Persebaya telah selesai dalam persidangan Court Arbitase of Sport (CAS).
“Baik FIFA maupun AFC tidak mengakui Persebaya 1927. Kedua induk sepakbola dunia dan Asia itu hanya mengakui Persebaya yang sekarang berkompetisi di Liga Indonesia,” ujar Imron, Ahad (12/4).
Dalam pernyataan sikapnya, massa yang mengatasnamakan Arek-Arek Suroboyo Pencinta Persebya tersebut menyatakan lima tuntutan. Pertama, massa menolak rekomendasi BOPI untuk menganulir Persebaya Surabaya dari kompetisi ISL 2015.
Kedua, massa menyatakan mendukung Persebaya yang tidak pernah keluar dari keanggotaan PSSI untuk terus berkompetisi di ISL 2015 sesuai jadwal yang sudah ditetapkan. Ketiga, massa meminta kepolisian dan pihak keamanan setempat bekerjasama untuk menjaga keamanan dan menciptakan suasana kondusif dalam pertandingan sepakbola ISL 2015.
Keempat, mengajak semua warga Surabaya untuk mendukung Persebaya agar berprestasi dalam kompetisi ISL dan kompetisi lainnya. Dan kelima, massa mengajak semua pihak mengawal program sepakbola yang dirancang PSSI agar bergulir dan membuahkan prestasi.