Senin 13 Apr 2015 15:55 WIB

Aremania Gelar Demo Kecam Keputusan BOPI dan Menpora

Rep: C74/ Red: Israr Itah
Pendukung kesebelasan Arema Malang (Aremania).
Foto: Antara
Pendukung kesebelasan Arema Malang (Aremania).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Ratusan orang yang mengaku Aremania--sebutan untuk suporter klub Arema-- menggelar demo di Gedung DPRD Kota Malang, Jawa Timur, Senin (13/4). Aremania mengecam dan menolak keputusan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan Menpora Imam Nahrawi yang tidak merekomendasikan Arema Cronus dan Persebaya untuk berlaga di kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015. 

"Jangan salahkan jika kami berbuat anarkis. Kami diakui FIFA sebagai suporter terbaik di Asia Tenggara. Kami cinta damai tapi jangan salahkan kami bila anarkis karena semua tanggung jawab BOPI," kata salah satu perwakilan pihak yang mengaku Aremania saat menyampakan penolakannya atas keputusan BOPI dan Menpora, Senin (13/4).

Peserta aksi berjumlah sekitar 150 orang. Mereka bergerak mulai dari depan Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Dari Stadion, menerak menuju Gedung DPRD Kabupaten Malang. Aneka poster kecamatan kepada BOPI dan Menpora dibentangkan. 

Sebelum menyampaikan aspirasi secara resmi kepada DPRD Kota Malang, perwakilan aksi berorasi secara bergantian. Setelah itu perwakilan aksi langsung menemui anggota DPRD Kota Malang dari Komisi D Hadi Susanto. Setelah bertemu dengan perwakilan aksi, Hadi kemudian keluar dan menyampaikan orasinya

Anggota Fraksi PDI-P itu mengatakan anggota dewan Kota Malang menyetujui aspirasi mereka. Ia mengatakan menandatangani aspirasi dari Aremania dan langsung mengirimkannya ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui faks sesuai permintaan mereka. Ia meminta peserta aksi untuk bersabar dan tidak melakukan tindak anarkis.

"DPRD Kota Malang secara resmi menyetujui apa yang dituntut Aremania, kami sudah kirim surat ke Kemenpora, PSSI dan BOPI. Jalan kita masih panjang, saya berharap teman-teman tidak melakukan tindak anarkis," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement