REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Nuroji, menyarankan kepada pemerintah untuk mengikuti aturan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) terkait kisruh yang terjadi dalam kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015.
"Jika ancaman FIFA itu terjadi maka yang rugi kita sendiri sebagai bangsa Indonesia, khususnya kita," kata Nuroji di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (14/4).
Dikatakannya, sanksi dari FIFA tersebut, dapat membuat Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI), khususnya sepakbola Indonesia menjadi mundur. Menurut dia, tidak ada yang bisa menjamin apakah sanksi dari FIFA berlangsung dalam waktu singkat atau lama.
"Kasihan dong pemain sepakbola yang sudah latihan," ujar Nuroji.
Ia menyayangkan penghentian yang dilakukan PSSI atas usulan PT Liga Indonesia terhadap ISL. Menurutnya, sebaiknya pemerintah melakukan pembinaan terhadap klub yang bermasalah.
"Urusan dengan sponsor dan lain-lain, multiple effect langsung. Akan ada dampak ekonomi kreatif," tutur Nuroji.
Petinggi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), sebelumnya, akhirnya menyetujui usulan dari PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi Liga Super Indonesia QNB untuk menghentikan sementara pelaksanaan kompetisi tertinggi di Tanah Air.
Keputusan tersebut diambil oleh PSSI mengingat dinamika yang terjadi di kompetisi terkait rekomendasi BOPI membutuhkan telaah yang mendalam sebelum diambil sikap final.