REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Ratusan Aremania kembali berunjuk rasa terkait status klub kesayangannya yang tak boleh berlaga di kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015. Kali ini mereka mendatangi Kantor Pemerintahan Kota (Pemkot) Malang.
Sebelumnya mereka berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Malang, Jawa Timur dan meminta anggota DPRD berkirim surat kepada Menpora.
“Sudah enam fraksi tanda tangan kirim surat ke Menpora, tidak berpengaruh apa-apa. Kami menuntut Menpora Imam Nahrawi mundur dari jabatannya,” kata salah seorang demonstran dalam orasinya, Kamis (23/4).
Dalam aksi tersebut, Aremania juga membacakan pernyataan sikap. Mereka mendukung langkah PSSI yang menggugat Menpora dan BOPI jika tak mencabut keputusannya. Aremania juga mendukung keinginan DPR RI untuk mencabut anggaran Kemenpora dan BOPI.
Aremania juga mendukung langkah pihak kepolisian untuk memberikan pengamanan selama Arema Cronus bertanding di kandang maupun tandang. Mereka juga meminta tiga pemerintah daerah saling bergotongroyong agar Arema Chornus tidak dicoret di ISL.
“Kami mau tiga pemerintah daerah, Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu Mendukung kami,” teriak salah satu Aremania.
Sebelum menggelar aksi di depan gedung Kantor Pemkot Malang, Aremania lebih dulu menggelar konvoi. Mereka berkumpul di depan Kantor Arema Cronus di depan stasiun Kota Malang lalu berkonvoi keliling kota.