Sabtu 25 Apr 2015 16:01 WIB

Kemenpora tak Ingin BOPI seperti Setan

Rep: Ali Mansur/ Red: Didi Purwadi
Gatot S Dewa Broto
Foto: REPUBLIKA/Israr Itah
Gatot S Dewa Broto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, mengakui salah satu anggota BOPI pernah tersandung kasus. Namun, Gatot memastikan hal tersebut tidak mengurangi kinerja BOPI dalam menegakkan aturan.

Bahkan, Kemenpora sendiri mewanti-wanti agar anggota BOPI tidak membawa misi tertentu dalam menentukan kebijakan.

''Kami katakan pada BOPI, jangan sampai BOPI menjadi setan bagi yang lain. Kami juga tidak ingin menelan mentah-mentah setiap keputusan BOPI. Maka, tolong jangan underestimate kepada BOPI maupun Kemenpora, beri kepercayaan," tegas Gatot dalam acara talkshow di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (25/4).

Anggota Tim Ad Hoc Sinergis PSSI, Effendi Ghazali, sebelumnya menuduh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) tidak profesional. Sebab, selain situs resminya tidak bisa dibuka, juga komposisi anggota BOPI wajah-wajah yang sesungguhnya tak asing dalam persepakbolaan Indonesia dan pernah punya catatan buruk.

''Ibarat ingin membersihkan lantai tapi sapunya sendiri kotor. Tentunnya ini memunculkan stigma BOPI sendiri tidak profesional,'' kata Effendi.

Sebelumnya BOPI tidak memberikan rekomendasi kepada dua klub peserta Indonesia Super League (ISL) yaitu, Arema Cronus dan Persebaya Surabaya.

BOPI menilai kedua klub asal Jawa Timur tersebut memiliki masalah dalam legilitasnya. Tidak hanya itu, kedua klub juga masih menyimpan permasalahan dualisme yang hingga kini belum diselesaikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement