REPUBLIKA.CO.ID, MILAN - Juventus memantik kontroversi usai memastikan gelar juara Serie A musim 2014/2015. Pihak Juve menyebut ini merupakan gelar juara ke-33, bukan 31 seperti yang diakui secara resmi oleh Asosiasi Sepak Bola Italia (FIGC).
Si Nyonya Tua kehilangan gelar yang diraih pada 2005 dan 2006 karena skandal Calciopoli. Pengadilan membuktikan petinggi Juve terlibat mengatur pertandingan Serie A sehingga si Nyonya Tua diturunkan ke Serie B.
Juve tidak pernah menerima keputusan itu. Mereka tetap menghitung dua gelar yang dicoret dan mengumumkan di laman resmi mereka.
Setelah mengalahkan Sampdoria 1-0 pada Sabtu (2/5) untuk meraih gelar juara, Juve menuliskan di Twitter resmi mereka, "33 kali juara, empat kali berturut-turut, kami mendedikasikan untuk Anda (fan) Bianconeri." Tagar "4Ju33" pun dipopulerkan kepada fan mereka via Twitter.
Pekan lalu mereka dikritik oleh ketua klub Torino, Urbano Cairo akibat kengototan Juve tak menerima pencoretan dua gelar juara mereka.
"Kita semua harus menurunkan volume dan direktur semua klub, di atas semua, harus menjadi contoh bagi fan mereka. Contoh jenis apa yang Anda berikan kepada penggemar Anda ketika Anda mengungkapkan sesuatu yang tidak terjadi?" kritik Cairo.