Rabu 06 May 2015 15:52 WIB

Penghentian Kompetisi Rugikan Klub

Sepak bola
Foto: devianart
Sepak bola

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM  --  Manajemen Persatuan Sepak Bola Sumbawa Barat (PS Sumbawa Barat), klub divisi utama Liga Indonesia, menyesalkan penghentian kompetisi sepak bola karena merugikan klub dan pemain sepak bola.

Humas PS Sumbawa Barat Manurung yang dikonfirmasi dari Mataram, Rabu (6/5), menyatakan penghentian kompetisi berpengaruh besar terhadap klub dan pemain. "Klub dan pemain jelas menjadi pihak yang paling dirugikan atas keputusan tersebut," katanya.

Manurung menyatakan meski kompetisi tidak bergulir, kewajiban klub terhadap pemain tetap berjalan. Misalnya, pembayaran gaji, akomodasi, biaya operasional untuk latihan rutin.

"Dalam kondisi belum ada kejelasan seperti sekarang, apakah kompetisi akan berlanjut atau tidak, latihan rutin tetap kami laksanakan. Kami tidak mau ketika tiba-tiba ada keputusan kompetisi dilanjutkan, kami dalam keadaan tidak siap," ujarnya.

PS Sumbawa Barat selama musim kompetisi 2015 ini sudah melaksanakan satu kali laga tandang ke PS Tabanan Bali sebelum kompetisi dihentikan. Manurung mengaku khawatir ketidakpastian kelanjutan kompetisi akan berpengaruh buruk terhadap psikologi pemain.

Karena itu, ia berharap polemik yang sekarang terjadi bisa segera menemukan solusi dan kompetisi segera bergulir kembali. "Kami sudah menerima undangan dari PT Liga Indonesia untuk menghadiri pertemuan di Jakarta pada 7 Mei. Kami berharap dalam pertemuan tersebut akan ada kepastian tentang kelanjutan kompetisi," kata Manurung.

Dihubungi terpisah, pemain klub divisi utama PS Tuban, Saddam Husain, asal Sumbawa Barat, juga menyatakan hal serupa. Saddam mengaku imbas dari tidak bergulirnya kompetisi itu, menyebabkan klub tempatnya "merumput" memulangkan seluruh pemain dan baru akan dipanggil kembali jika sudah ada kepastian tentang kelanjutan kompetisi.

Itu pun tanpa kepastian apakah kontrak akan dilanjutkan atau tidak. Artinya, pemain yang dipanggil itu yang kontraknya berlanjut, sedangkan yang tidak dipanggil kembali oleh klub, berarti kontraknya diputus.

"Kami sebagai pemain jelas rugi atas keputusan penghentian kompetisi ini. Dengan pemulangan oleh klub, berarti pembayaran gaji oleh klub juga dihentikan. Tidak main berarti tidak digaji," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement