Rabu 06 May 2015 18:21 WIB

Menpora Shalat Istikharah Guna Menyusun Tim Transisi

Menpora Imam Nahrawi.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Menpora Imam Nahrawi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengatakan masih mendalami nama-nama yang akan mengisi Tim Transisi sehingga pengumumannya belum dilakukan sampai saat ini.

"Beri saya kesempatan sekali lagi untuk mendalami dan mempelajari sekaligus menyiapkan langkah teknis dan strategis pasca Tim Transisi saya umumkan," kata Imam di kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (6/5).

Imam mengatakan seharusnya Tim Transisi diumumkan pada hari Rabu ini tetapi ia masih menunggu banyak masukan. "Saya harus mendengar dari banyak pihak karena kami tidak ingin nanti yang mengendalikan tim transisi itu tidak dikehendaki oleh publik," katanya.

Imam juga menyampaikan kepada pencinta sepak bola Indonesia bahwa Indonesia harus bermimpi besar terhadap perubahan sehingga kami harus mempersiapkan segala sesuatu dan langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi. "Ke depan, kami tidak ingin ada persoalan pemain, wasit, penonton, pemain maupun klub," kata Imam.

Sebelumnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga mengklaim personel Tim Transisi yang bertugas mengambil alih hak dan kewenangan PSSI sebagai induk organisasi sepak bola Indonesia, penuh dengan kejutan.

"Sabar saja, susunan tim sedang kami matangkan, sambil saya shalat Istikharah dulu. Tunggu saja kejutannya pekan depan," kata Menpora seperti yang dilansir tim media Kemenpora di Jakarta.

Untuk menentukan personel Tim Transisi, pihaknya mengaku harus berhati-hari agar yang terpilih benar-benar memiliki integritas dan moralitas yang bisa dipertanggungjawabkan apalagi banyak nama yang masuk sebagai kandidat.

Selain itu, Imam memperkirakan ada sekitar 15 sampai 17 nama yang akan mengisi tim transisi untuk mengambil alih hak dan kewenangan PSSI sampai dengan terbentuknya kepengurusan PSSI yang kompeten sesuai dengan mekanisme organisasi dan statuta FIFA.

"Semua kalangan bisa masuk, dari wartawan pun dengan senang hati saya terima karena bagi saya sepak bola ini adalah milik kita semua maka tidak boleh ada perbedaan untuk menjadi anggota tim transisi," kata Imam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement