Jumat 08 May 2015 16:35 WIB
Piala AFC 2015

Indonesia Terancam Hukuman FIFA, Striker Persib Ini tak Mau Gundah

Rep: Ali Mansur/ Red: M Akbar
    Pesepak bola Persib Bandung Tantan mencoba mengejar bola pada laga lanjutan Indonesia Super League di stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Ahad (26/10). (foto: Septianjar Muharam)
Pesepak bola Persib Bandung Tantan mencoba mengejar bola pada laga lanjutan Indonesia Super League di stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Ahad (26/10). (foto: Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Striker Persib Bandung, Tantan, berjanji bakal tampil all out saat timnya melakoni laga pamungkas Grup H Piala AFC melawan Ayeyawady United. Tantan tidak ingin terpengaruh dengan ancaman FIFA yang bakal menjatuhkan sanksi kepada sepak bola Indonesia. Bagi dirinya urusan yang terpenting saat ini adalah membawa Maung Bandung lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup.

"Tanggal 29 Mei, rencananya FIFA akan menjatuhkan sanksi kepada Indonesia jika deadline waktu tersebut, kisruh sepakbola masih belum berakhir. Pokonya kita tampil maksimal dulu saja menghadapi Ayeyawady. Kita capai target juara grup dulu saja. Tapi saya harap FIFA tidak memberi sanksi, karena ini akan merugikan klub dan juga sepak  bola Indonesia," ungkap Tantan seperti dilansir laman resmi klub, Jumat (8/5).

Persib dijadwalkan menjamu Ayeyawady United di Stadion Si Jalak Harupat Bandung, pada Rabu (13/5) pekan depan. Saat ini Persib masih bercokol di papan atas Grup H dengan 11 poin dari lima kali main. Sedangkan Ayeyawady membuntuti di peringkat dua dengan 9 poin atau selisih dua poin. Persib hanya membutuhkan hasil seri untuk keluar sebagai juara Grup H.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh pelatih Persib, Djajang Nurjaman. Pria asal Majalengka itu,  enggan memikirkan dan mendahului keputusan FIFA maupun PSSI. Maung Bandung ditegaskannya tetap akan fokus dan berfikir positif selama belum ada keputusan benar-benar dihukum dan berimbas pelarangan bermain di level internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement