REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Transisi bentukan Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang bakal membenahi sepak bola Indonesia mulai mendapat kritikan. Kritikan itu disampaikan langsung oleh sekretaris jenderal (Sekjen PSSI), Azwan Karim.
''Saya ragu ini jawaban untuk membenahi sepak bola Indonesia. Sungguh sangat disayangkan tim yang digadang-gadang bakal menjadi solusi justru dihuni oleh para politisi dan juga walikota. Coba kalau Anda cermati komposisi anggota Tim Transisi itu. Seharusnya mereka (walikota) melayani pemerintahan, juga dengan politisi yang lainnya,'' katanya.
Azwan juga menyangsikan jika pembentukan Tim Transisi itu untuk membenahi sepak bola Indonesia. Ia menegaskan saat ini Tim Transisi bukanlah solusi yang diminta FIFA. ''Apalagi FIFA sudah memberi tenggat waktu hingga akhir bulan ini. Kami minta kepada bapak-bapak dengan latar belakang yang wah di tim itu harus mengerti sebenarnya tak ada masalah di PSSI. Justru yang diperlukan saat ini adalah mencabut sanksi adminisntratif Kemenpoara pada PSSI, kerena ini tindakan intervensi,'' ujarnya.
Lantas dengan komposisi Tim Transisi semacam itu, Azwan dengan sesumbar menilai hal itu akan membawa sepak bola ke ambang kehancurannya. ''Hal ini dibuktikan dengan masuknya beberapa politisi ke dalam Tim Transisi. Ini kan sangat tidak baik sepak bola dibawah ke ranah politik. Saya pikir Menpora ini sangat agresif untuk menjerumuskan sepak bola Indonesia ke kehancuran. Seharusnya mereka sadar jika sepak bola dicampur politik itu dampaknya apa.''