REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Tim Transisi, Bibit Samad Riyanto, mengaku belum ada mendapat panggilan dari pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (kemenpora) untuk menggelar pertemuan pertama. Bibit juga menyatakan hingga kini dirinya belum mengetahui tugas yang harus dijalaninya di dalam tim transisi.
“Belum tahu, belum ada rencana pertemuan (tim transisi),” kata Bibit saat dihubungi ROL, Senin (11/5) siang.
Selain itu Bibit pun menanggapi santai pihak yang tak setuju dengan 17 nama yang dipilih oleh Kemenpora. Mantan Pimpinan Komisi Pembarantasan Korupsi (KPK) itu optimis mampu membawa sepakbola tanah air kearah yang lebih baik.
“Iya saya masuk di situ, lalu kenapa tidak boleh, ada masalah. Sekarang begini masalah pro kontra itu biasa, ada yang senang ada yang tidak itu terserah mereka,” kata Bibit saat dihubungi Republika, Senin (11/5) siang.
Bibit pun tak khawatir dengan suara sumbang diluaran yang menyebut FIFA bakal menjatuhkan sanksi jika kompetisi digulirkan oleh tim transisi. Mengingat FIFA sendiri tengah mengesahkan kepengurusan PSSI di bawah pimpinan La Nyalla Mattaliti. Terlebih dahulu, kata Bibit, tim transisi harus segera bekerja dan mencari jalan keluar dari kisruh yang terjadi selama ini di persepakbolaan tanah air.
“Masalah FIFA, ada sanksi atau tidak itu kan masih belum. Kami juga ketemu saja belum. Jadi jalan saja, kita mesti lihat kenapa terjadi seperti itu, kenapa, seperti apa cari solusinya untuk pecahkan masalah ini,” kata Bibit.