REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota tim transisi, FX Hadi Rudiatmo, menyatakan pihaknya membuka peluang untuk menggandeng BPK dalam upaya mengaudit keuangan PT Liga Indonesia. Ia menjelaskan salah satu bagian dari tugas tim transisi ini adalah transparansi sepakbola nasional.
''Meskipun PT Liga itu bukan lembaga publik. Tapi kalau tim transisi menemukan keganjilan, mungkin saja tim transisi menggandeng BPK sebagai auditor independen," kata FX Hadi Rudiatmo kepada ROL, Kamis (14/5).
Pria yang akrab dipanggil Rudi ini menyadari PT Liga bukanlah lembaga publik. Tapi, ia mempunyai hubungan terhadap persepakbolaan nasional sebagai operator liga. Ketika seluruh kegiatan PSSI dibekukan pemerintah dan diambil alih oleh tim transisi, kata dia, PT Liga mempunyai tanggungjawab untuk melaporkan semua kegiatannya kepada tim transisi. ''Termasuk laporan keuangannya.''
Rudi melihat sejauh ini pihak PT Liga lebih dominan untuk mengikuti PSSI yang sudah dibekukan pemerintah. Inilah yang disayangkan Rudi terhadap PT Liga. Ia mempertanyakan ada apa sebenarnya dengan PT Liga. Jika pemerintah mengaudit PT Liga dan ditemukan beberapa keganjilan terhadap keuangannya.
''Tentunya PT Liga bisa masuk ranah pidana. Andai itu terjadi, PT Liga juga terancam bangkrut dan klub yang berada dalam naungannya selama kompetisi bakal hilang penghasilan,'' katanya. Kalau ditemukan masalah dalam laporan keuangannya PT Liga bisa dipidanakan," ujar Rudi yang juga walikota Solo ini.