REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Surakarta Hadi Rudyatmo (Rudy) menegaskan tidak akan mundur dari Tim Transisi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) meskipun dalam rapat perdana, Rabu (13/5), dirinya tidak bisa hadir.
"Ketidakhadiran saya dalam rapat perdana itu bukan berarti saya mengundurkan diri. Kalau ada yang mengatakan begitu, jelas tidak benar," kata Hadi Rudyatmo yang juga mantan Tim Normalisasi PSSI kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (16/5).
Rapat perdana Tim Transisi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk membahas rencana-rencana yang akan diambil ke depan, tidak dihadiri sejumlah tokoh, termasuk Menpora Imam Nahrawi, Hadi Rudyatmo, dan Iwan Rukminto.
Ketidakhadiran dalam rapat perdana tersebut, menurut pria yang akrab disapa Rudy ini, karena mengikuti "fit and proper test" sebagai bakal calon wali kota di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Tengah, Kota Semarang.
"Di tengah kesibukan sebagai pejabat, harus bisa memilih di antara kepentingan. Kendati demikian, saya menegaskan tidak akan mengundurkan diri dari tim transisi karena berkomitmen menyelamatkan persepakbolaan Tanah Air," katanya.
Rudy mengaku sudah melakukan komunikasi dengan pengurus tim lainya, Bibit Samad. Bahkan, dirinya justru mendapatkan mandat masuk dalam Kelompok Kerja (Pokja) PSSI.
Menyinggung adanya sejumlah anggota tim yang mengundurkan diri, Rudy enggan berkomentar banyak. Menurut dia, hal itu karena kepentingan masing-masing sebagai kepala daerah dan sebagainya.
Rudy juga sangat menyayangkan sejumlah tokoh yang dipilih untuk menyelamatkan persepakbolaan Tanah Air justru mundur seblum bertugas.
Terdapat empat orang yang telah mengundurkan diri dari Tim Transisi, yakni Velix Wanggai (mantan Staf Khusus Presiden SBY), Farid Husain (Ketua PMI/mantan juru runding soal Aceh di Helsinki), Darmin Nasution (mantan Gubernur BI), dan Ridwan Kamil (Wali Kota Bandung).