Sriwijaya FC Siapkan Opsi Pengurangan Gaji Pemain

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Liga Indonesia (LI) salah satunya membahas rasionalisasi gaji atau nilai kontrak para pemain. PT LI memutuskan rasionalisasi gaji tersebut maksimum sebesar 75 persen.

Terhadap penerapan keputusan RUPS PT LI tersebut, manajemen Sriwijaya FC akan mengadakan pertemuan dengan pemain dan pelatih untuk membahasnya.

"Mengenai berapa besarnya rasionalisasi itu kewenangan manajer untuk menjelaskan,” kata Faisal Mursyid Sekretaris Perusahaan PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), perusahaan yang menaungi Sriwijaya FC, Selasa (19/5).

Menurut Faisal, RUPS PT Liga Indonesia memang telah memutuskan untuk gaji pemain akan dilakukan rasionalisasi maksimal sebesar 75 persen. Selain itu PT Liga Indonesia juga menggulirkan turnamen pramusim ISL. Melalui turnamen ini antara pemain, pelatih dan klub menjadi tidak ada yang dirugikan.

"Pemain tidak menganggur, klub tetap eksis dan kita harapkan sponsor masih bersedia melanjutkan kontrak,” katanya.

Mengenai rasionalisasi gaji, Faisal Mursyid menjelaskan Sriwijaya FC tidak ingin merugikan pemain dan klub juga sampai menderita kerugian atau defisit. Sriwijaya FC, kata dia, membayar uang muka sebesar 25 persen dari total kontrak.

Sementara itu sekretaris tim Sriwijaya FC Achmad Haris menjelaskan, rasionalisasi gaji pemain, pelatih dan ofisial adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari setelah kompetisi ISL 2015 dianggap berakhir oleh PSSI dan PT Liga Indonesia.

“Untuk masalah gaji ini manajemen Sriwijaya FC akan mencari solusi yang meguntungkan kedua pihak Opsi rasionalisasi sebesar 75 persen itu merupajan batas yang diizinkan PT Liga Indonesia. Mengenai berapa besar, manajemen akan membahasnya dengan pemain,” kata dia.