REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Manajer Persebaya Surabaya, Harry Ruswanto, meminta agar kisruh yang terjadi di sepak bola nasional antara PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga bisa segera diselesaikan. Ia mengatakan, terhentinya kompetisi justru telah menimbulkan kerugian di pihak klub, pemain dan para pihak yang selama ini hidup dari sepak bola nasional.
Namun demikian Harry tetap mengingatkan agar dilakukan perbaikan dalam kualitas mengelola liga serta peningkatan prestasi sepak bola nasional. Ia sangat berharap agar kemenpora dan PSSI bisa meredakan ego agar keputusan bisa diambil dan liga dapat bergulir kembali.
“Harus ada win-win solution. Tim transisi fungsinya bisa diubah. Tim transisi bisa masuk ke PSSI, bisa mengawasi keuangan, suapaya sama-sama enak. Harus arif dan legowo dua-duanya. Kami di bawah sudah terlalu berat,” ujar pria yang biasa disapa Gendhar itu kepada Republika, Selasa (26/5).
Gendhar menggambarkan, penghentian liga telah menyebabkan berbagai persoalan, terutama menyangkut terhentinya mata pencaharian pemain. Selain itu, menurut Gendhar, banyak sponsor menghentikan dukungan mereka akibat persoalan tersebut.
“Sponsor pada kabur. Sponsor Utama, Aviant, menghentikan dukungannya, sampai liga berjalan kembali,” ujar dia.