Rabu 27 May 2015 16:58 WIB

Batal Lawan Pahang, Mahasiswa Papua Salahkan Menpora dan PSSI

Red: M Akbar
Persipuramania kecewa klub kesayangannya gagal bertanding di Piala AFC 2015.
Foto: Ist
Persipuramania kecewa klub kesayangannya gagal bertanding di Piala AFC 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Puluhan mahasiswa Papua yang juga suporter Persipura Jayapura yang ada di Malang mengecam Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan PSSI menyusul kisruh keduanya yang menyebabkan laga Persipura dalam ajang Piala AFC menjadi batal melawan Pahang FA.

"Menpora, PSSI dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) harus bertanggung jawab atas batalnya pertandingan Persipura di ajang AFC untuk menjamu Pahang FA Malaysia," kata koordinator lapangan (korlap) unjuk rasa suporter Persipura, Israel Homer, dalam aksi di gedung DPRD Kota Malang, Rabu (27/5).

Puluhan suporter Persipura yang berstatus mahasiswa itu melakukan "long march" dari kawasan Stadion Gajayana menuju gedung DPRD Kota Malang. Mereka menuntut tim kesayangannya (Persipura) bisa berlaga di AFC Cup.

Ia menegaskan bahwa upaya mempermainkan Persipura sama dengan mempermainkan bangsa Indonesia, bahkan juga sama dengan mempermainkan diri sendiri. Batalnya pertandingan AFC Cup antara Persipura melawan Pahang FA Malaysia, dikarenakan kisruh antara Kemenpora dan PSSI.

Bahkan, lanjutnya, tidak dikeluarkannya visa oleh Dirjen Imigrasi Indonesia adalah bentuk campur tangan pemerintah dalam dunia sepakbola.

"Kita menuntut keadilan dari semua pihak yang tidak mengeluarkan izin pertandingan," tandasnya.

Padahal, katanya, prestasi tim berjuluk Mutiara Hitam ini seharusnya menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia karena mampu menembus babak 16 besar AFC Cup.

"Kami minta kepada Menpora agar bertanggung jawab atas kisruh dan gagalnya laga AFC tersebut," tegasnya.

Selain itu, ia berharap sepak bola jangan dicampuradukkan dengan urusan politik agar kisruh seperti ini tidak akan terjadi.

"Kami minta jangan ada politik dalam sepakbola, kami juga minta agar tim transisi dibubarkan karena akan melahirkan dualisme dalam dunia sepakbola," ujarnya.

Dalam aksinya itu, puluhan mahasiswa tersebut membawa beberapa spanduk bernada kecaman "Menpora, PSSI, BOPI harus bertanggungjawab atas batalnya pertandingan Persipura" dan "Persipura Harga Mati".

Persipura Jayapura seharusnya meladeni Pahang FA Malaysia pada Selasa (26/5), namun pertandingan tersebut gagal digelar karena visa sejumlah pemain Malaysia tersebut tidak keluar. Karena tidak keluarnya visa tersebut, tim Pahang FA akhirnya kembali ke Malaysia sebelum bertanding.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement