REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim transisi Kementerian Pemuda dan Olahraga kembali menggelar rapat meski telah ada putusan dari Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Mereka menyatakan diri tetap eksis dan siap memperbaiki sepakbola Indonesia.
"Putusan itu bukan akhir. Kami masih bekerja," kata Zuhairi Misrawi di Jakarta, Jum'at (29/5)
Zuhairi menjelaskan dari rapat tersebut, pihaknya menghasilkan enam poin penting.Poin-poin tersebut adalah,
Pertama, tim transisi menyatakan tetap eksis menjalankan agenda-agenda pembenahan tata kelola sepakbola Indonesia yang lebih baik, sesuai amanat Menpora dan Presiden Indonesia
Kedua, tim transisi mencermati dengan serius apa yang sedang terjadi di tubuh FIFA dan menjadikannya sebagai inspirasi untuk menilisik lebih jauh dugaan-dugaan pelanggaran hukum yang dimungkinkan terjadi di tubuh PSSI
Ketiga, tim transisi sedang menindaklanjuti hasil-hasil temuan tim sembilan terkait pelanggaran-pelanggaran PSSI melalui koordinasi dengan aparat penegak hukum
Keempat, tim transisi akan segera menggelar turnamen dan kompetisi sepakbola dalam waktu dekat ini, antara lain turnamen Kemerdekaan dalam rangka memperebutkan Piala Presiden, Piala Panglima TNI, dan kompetisi liga profesional
Kelima, transisi terus mendorong kegiatan-kegiatan positif pembinaan sepakbola usia muda melalui Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) dan Sekolah sepakbola yang ada.
Keenam, tim transisi akan berkomunikasi langsung dengan beberapa federasi dari luar negeri dalam rangka mempelajari tata kelola sepakbola, sehingga prestasi sepakbola nasional di masa mendatang menjadi lebih transparan, profesional dan berprestasi.