REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH – Presiden FIFA, Sepp Blatter terpilih kembali untuk masa jabatannya yang kelima setelah 16 tahun menguasai organisasi spak bola dunia (FIFA), namun telah banyak menuai kritikan dari tokoh sepak bola dunia, termasuk Ketua Sepak Bola Jerman.
Menurut ketua DFB, Wolfgang Niersbach, Sepp Blatter terlalu tua untuk mengubah cara hidupnya dan tidak akan mampu mengembalikan citra FIFA setelah ia terpilih kembali menjadi presiden pada Jumat (29/5) kemarin.
Dedengkot FIFA yang berusia 79 tahun itu terpilih kembali karena sang rival dari Yordania, Pangeran Ali bin al Hussein mengundurkan diri, setelah keluar hasil voting 133-73 pada putaran pertama. Namun sebenarnya reputasi FIFA dan Blatter sedang buruk setelah FIFA terlibat dalam dua investigasi kriminal serius pekan ini.
“Setelah peristiwa yang terjadi pekan ini, anda pasti bisa merasakan angin sakal untuk Blatter, dan ini pada akhirnya tidak cukup kuat untuk membawa perubahan yang kita inginkan”, kata Niersbach seperti dilansir Goal pada Sabtu (30/5).
Sebenarnya UEFA cukup yakin bahwa Pangeran Ali memiliki kesempatan untuk melakukan perubahan tersebut. Dan Niersbach benar-benar tidak percaya Blatter bisa melakukannya, dengan gaya hidup Blatter seperti itu.
Sebelumnya, Departemen Kehakiman Amerika Serikat menangkap tujuh pejabat FIFA dari 14 terdakwa atas kasus dugaa korupsi dan suap. Sementara penyelidikan terpisah dilakukan oleh FIFA untuk menyelidiki kasus tender Piala Dunia 2018 dan 2022.