Senin 01 Jun 2015 15:07 WIB
Kisruh PSSI

FIFA Sanksi PSSI, Pemain Persipura Merasa Sia-Sia

Pemain asing Persipura Jayapura, Lancine Kone (kanan).
Foto: Antara
Pemain asing Persipura Jayapura, Lancine Kone (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Lancine Kone, pemain asing yang merumput di Persipura Jayapura merasa kerja kerasnya selama enam bulan bersama tim Mutiara Hitam itu, akhirnya sia-sia, menyusul sanksi yang diberikan FIFA terhadap PSSI.

"Ya, saya sangat kecewa. Setelah enam bulan bekerja intens dengan rekan-rekan saya di Persipura jadi sia-sia," kata pemain asing kelahiran Pantai Gading 35 tahun lalu itu di Kota Jayapura, Papua, Senin (1/6).

Mantan penyerang Sriwijaya FC itu menilai hanya karena kebijakan yang kurang populer (dari Kemenpora) akhirnya sepak bola Indonesia dikorbankan dan pesepak bola Tanah Air serta pemain asing kena imbasnya. "Apakah karena Persipura berkompetisi di AFC? Lalu karena kepentingan PSSI, Menpora dan BOPI semua menjadi egois? Saya kira itu sangat berbeda, punya kepentingan individu dan ini bukan masa depan sepak bola, itu hanya mimpi," katanya.

Dengan adanya sanksi dari FIFA, kata Kone yang pernah merumput di liga Thailand itu, para pesepak bola dipastikan tidak bisa memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya masing-masing, karena kompetisi sepak bola tidak lagi bergulir seperti sebelumnya.

"Siapa yang akan membayar dan memberikan kebutuhan keluarga kami, pesepak bola. Apakah mereka memikirkan sejauh itu? Saya benar-benar minta maaf, kalau ada kata dan kalimat yang kurang berkenan untuk persoalan ini, tetapi masalah ini merupakan aib nasional," kata Lancine Kone.

Secara terpisah, kapten tim Persipura Jayapura Boaz TE Solossa mengaku belum berbicara langsung dengan pemain asing Mutiara Hitam terkait sanksi dari FIFA dan nasib mereka kedepannya.

"Yah, kalau saya sendiri belum berbicara dengan mereka (pemain asing). Tapi Pak Rudi Maswi (manejer Persipura) dan Pak Mano (ketua umum Persipura) sudah memikirkan hal itu jauh-jauh hari dan sudah pasti ada jalan keluarnya," katanya

"Pelatih Lessa juga sampaikan bahwa pasti mereka akan kembali ke negara asal mereka masing-masing. Tapi saya bilang bahwa kita tetap satu, kita tetap bersama. Masalah sebagai pemain asing saya serahkan kepada manajemen karena mereka yang lebih tahu, kami sudah seperti keluarga, kalau berpisah kami merasa sedih, dan yang pasti kami harapkan buat yang terbaik," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement