Rabu 03 Jun 2015 07:48 WIB

Sepp Blatter Mundur, Ini Tanggapan Kemenpora

Rep: C80/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sepp Blatter
Foto: AP/Ennio Leanza/Keystone
Sepp Blatter

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Presiden FIFA Sepp Blatter, baru saja mengadakan konferansi pers di Markas Besar FIFA di Zurich, untuk mengumkan Pengunduran dirinya sebagai presiden. Hal tersebut hanya berselang beberapa hari sejak dia terpilih kembali pada Kongres FIFA tahun 2015, Jumat (29/5). Total, Blatter sudah menjabat Presiden FIFA selama 17 tahun terakhir ini.

 

Terkait dengan adanya pengunduran diri Presiden FIFA Sepp Blatter tersebut, Kemenpora dalam siaran persnya menyampaikan, apapun alasan dan motivasi Sepp Blatter untuk mengundurkan diri sebagai Presiden FIFA yang justru baru saja terpilih, Kemenpora tetap menaruh rasa hormat dan apresiasi kepadanya. Karena keputusan tersebut dilakukannya tanpa harus menunda-nunda waktu pada saat FIFA semakin menjadi sorotan internasional atas berbagai indikasi dugaan skandal korupsi yang melibatkan sejumlah pejabat tinggi FIFA di sekitar lingkaran kekuasaannya.

''Pengunduran dirinya ini akan memberi peluang bagi berbagai pihak yang ingin melakukan reformasi total terhadap manajemen FIFA,'' jelas Kemenpora dalam siaran persnya Rabu (3/6).

 

Kemenpora sendiri sudah merasakan makin buruknya tata kelola manajemen FIFA, saat FIFA pada tanggal 30 Mei 2015 menyampaikan sanksi melalui surat resminya kepada PSSI. Dalam surat tersebut, sebagaimana sudah disebut dalam siaran pers Kemenpora tanggal 31 Mei 2015, memuat sejumlah kejanggalan.

Sehingga Kemenpora mempertanyakan tingkat keseriusan FIFA dalam menjatuhkan sanksi pada anggota federasinya, karena faktanya tidak berdasarkan data dan fakta yang sesungguhnya. ''Seakan-akan FIFA hanya bermain-main dalam memutuskan sanksi yang akan dijatuhkannya,'' ujar Kemenpora.

 

Sesuai dengan janjinya, Sepp Blatter mengatakan, bahwa FIFA akan segera mengadakan Kongres Luar Biasa FIFA untuk memilih pengurus yang baru pada bulan Desember 2015. Sambil menunggu akan diadakannya kongres yang dimaksud di Mexico, Sepp Blatter harus mampu membuktikan komitmennya untuk mereformasi FIFA secara keseluruhan.

Seandainya memang ada niat ke arah itu, bukan tidak mungkin Sepp Blatter akan didukung oleh sejumlah pihak untuk meletakkan dasar-dasar reformasinya. Sambil nanti akan dilanjutkan oleh siapapun yang terpilih menggantikannya dengan berbagai revisi sesuai kebutuhannya secara transparan, obyektif dan profesional.

 

Pengunduran diri Sepp Blatter itu juga, hendaknya menjadi pelajaran bagi seluruh pejabat FIFA dan para anggota federasinya untuk juga harus responsif secara bijak jika menghadapi sorotan atas berbagai kasus yang ada tanpa harus menunda-nunda waktu pengunduran diri. Idealnya, Sepp Blatter dulunya tidak perlu mencalonkan diri sebelum Kongres FIFA bulan Mei 2015 lalu, tetapi itu tidak mungkin karena merupakan haknya.

''Namun pengunduran dirinya saat ini paling tidak hanya memberi beban tambahan pada FIFA untuk mengadakan kongres lagi secepatnya dari pada menangani sejumlah masalah lain yang lebih mendesak,'' tegas Kemenpora.

Klasemen Liga 1 2024/2025
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 7 5 2 0 7 5 17
2 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 7 4 3 0 10 7 15
3 Bali United Bali United 7 4 2 1 12 6 14
4 Persib Bandung Persib Bandung 7 3 4 0 13 6 13
5 PSM Makassar PSM Makassar 7 3 3 1 9 5 12
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement