REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Laporan Goal mengabarkan Sepp Blatter dikabarkan telah diperiksa oleh FBI terkait dengan penyelidikan skandal korupsi yang terjadi di tubuh FIFA.
Blatter yang baru saja mundur dari jabatannya sebagai presiden FIFA telah dikonfirmasi menjalani periksaan dari FBI. Ia juga dikabarkan sedang dalam investigasi terpisah yang kini sedang dilakukan oleh Kejaksaan Agung Swiss, terkait dengan dugaan korupsi atas pemberian tender Piala Dunia 2018 dan 2022 untuk Rusia dan Qatar.
Saat ini baru ketahuan kalau dirinya dalam pengawasan dari badan penegak hukum Amerika Serikat. Dimana sebelumnya nama Blatter belum disebut dalaam Departemen Kehakiman Amerika Serikat pekan lalu. Bahkan dia sempat merasa tidak ingin disalahkan atas skandal yang terjadi di internal FIFA tersebut karena saat itu baru beberapa pejabat komite eksekutif saja yang tertangkap.
Diantara mereka yang didakwa adalah wakil presiden FIFA, Jeffrey Webb dan mantan presiden Konfederasi Sepak Bola Brasil, Jose Maria Marin.
Sejak diumumkannya Blatter yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden FIFA, sejumlah tokoh telah menyatakan minatnya untuk menduduki kursi jabatan yang kini telah kosong itu, termasuk mantan pemain gelandang Prancis, David Ginola dan Pangeran Ali bin al Hussein, yang tidak lain dan tidak bukan adalah rival yang dikalahkan Blatter Jumat (29/5) lalu.
Adapun untuk rencana pemilihan ulang untuk mencari pengganti Blatter tersebut akan diadakan antara Desember dan Maret.