Sabtu 06 Jun 2015 14:30 WIB

Eks Nelayan Beri Emas Pertama Indonesia di SEA Games 2015

Pasangan pedayung Indonesia Marjuki (kiri).
Foto: Antara
Pasangan pedayung Indonesia Marjuki (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- "Sebelumnya memang cuma nelayan biasa," tutur Marjuki, peraih emas pertama untuk kontingen Indonesia pada perhelatan SEA Games 2015 Singapura. Kata-kata itu terlontar kala Republika, mewawancarainya seusai memastikan diri sebagai yang tercepat pada partai final kano C1-1000 meter putra di Marina Channel, Singapura, Sabtu (6/6). 

Seperti diketahui bersama, catatan waktu Marjuki lebih cepat 4.358 detik ketimbang sang runner up asal Myanmar yaitu Thant Zin OO dan 5.945 detik dari pada peringkat ketiga asal Filipina, yakni Hermie Macaranas.

Medali emas pertama yang dinanti-nanti, tidak hanya oleh seluruh kontingen Indonesia melainkan juga seluruh rakyat Indonesia, pun hadir. Namun, semua itu tentu tidak diperoleh secara instan. Ketekunan, tekad, kerja keras dan doa, menjadi alasan di balik kesuksesan Marjuki.  

Dalam suasana santai, ditemani medali emas yang tergantung di leher serta sang maskot SEA Games 2015 Nila, Marjuki bercerita ihwal keterikatannya dengan kano. Semua berawal pada 2004. Kala itu, usianya baru menginjak 13 tahun.  

Lantaran dinilai memiliki talenta sebagai seorang atlet kano, Marjuki pun bergabung bersama Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar (PPLP) Sulawesi Tenggara. Aktivitas sampingan sebagai seorang nelayan perlahan ditinggalkan pria asal Kampung Bajo, Kabupaten Wakatobi, Sultra, tersebut.

Prestasi apik yang diperlihatkan di tingkat lokal membuat Marjuki dipanggil membela timnas dayung Indonesia pada 2009. Namun, perjalanan kariernya sebagai atlet kano tidak selalu mulus. Meskipun telah berlatih keras, belum ada prestasi menonjol di kancah regional yang berhasil dicapai Marjuki. Tidak terkecuali pada SEA Games 2013 Myanmar.  

Meskipun begitu, Marjuki tetap berlatih keras. Di bawah bimbingan pelatih asing yang juga salah satu atlet kano ternama asal Hongaria Novak Ferenc serta Mohammad Suryadi, prestasi terbaik pun hadir. Perairan Marina Channel Singapura menjadi saksi ketangguhan Marjuki.

sumber : Pusat Data Republika/Muhammad Iqbal
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement