REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Liverpool mengalami kehilangan besar setelah ditinggal pemain legendanya, Steven Gerrard. Manajer the Reds, Brendan Rodgers, pun sedang berusaha keras menutup lubang kepergian Gerrard. Tapi siapa sangka ternyata ada bocah berusia tujuh tahun yang berpeluang jadi penerus Stevie G.
Bocah itu bernama lengkap Blaze Gerrard Brown. Ia adalah bintang bola cilik terakhir yang mencuat ke permukaan, terutama bagi publik Inggris.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.Bocah ajaib berumur tujuh tahun ini diklaim telah mencetak 97 gol dalam waktu semusim. Dia kabarnya sedang gencar diincar oleh Chelsea untuk dimasukkan dalam akademi muda.
Klub London Biru adalah salah satu klub yang telah menaruh perhatian pada aksi spektakuler Blaze dalam memainkan si kulit bundar. Para pencari bakat Chelsea cukup terpukau ketika ia berhasil mencetak gol.
Secara mengagumkan, dia mampu membobol gawang lawan sebanyak 16 kali ketika bermain untuk tim Woodingdean U-7 di Brighton. Bahkan pada babak kedua ia pun ditarik keluar untuk memberi kesempatan pada lawan.
Sayangnya, bocah satu ini lebih berkeinganan untuk menjadi pemain Liverpool. Apalagi, Blaze diberi nama tengah Gerrard untuk menghormati pahlawan the Reds itu. Ayahnya merupakan penggemar sejati Liverpool.
Tapi,si bocah ajaib sendiri tampaknya sudah menentukan pilihan masa depannya kalau pun ingin berkarier di sepakbola."Suatu hari saya ingin bermain untuk Liverpool dan menjadi Steven Gerrard baru. Ayah saya bahkan menamai saya seperti dia (Gerrard)," ungkapnya.
Carl yang merupakan ayah dari bocah luar biasa itu tidak mengetahui bagaimana proses datangnya kemampuan si anak. Ia beranggapan kemampuan anaknya lahir dari latihan. "Saya tak tahu dari mana dia mendapatkan (bakat main bola). Dia bermain setiap hari dan semakin bagus," kata pria berusia 37 tahun itu.
Menurut sang ayah, kelebihan Blaze di antaranya adalah pergerakannya yang cepat serta kaki kiri yang kuat. Lebih hebatnya lagi, pada usianya yang masih tergolong sangat muda, Blaze sudah mengajari teman-temannya cara mengolah bola yang baik.
Namun ayahnya masih belum memastikan apakah anaknya itu akan memfokuskan karier sepak bola atau tidak. "Saya tidak tahu apakah dia akan bermain sebagai seorang profesional. Saya hanya ingin dia berhasil dalam hidup, apa pun jalan yang dia pilih," ujarnya.
Kalaupun Chelsea atau Liverpool ingin mengontraknya, kedua klub itu tetap perlu bersabar. Sebab klub tidak bisa mengontrak pemain yang umurnya belum genap sembilan tahun. Sehingga, masih ada dua tahun lagi bagi Blaze untuk berpikir ulang sekaligus memperdalam kemampuannya demi mewujudkan cita-citanya bermain di Liga Primer Inggris.
Peluangnya tergolong besar untuk masuk sebagai pemain binaan akademi diantara kedua klub itu. Apalagi, Chelsea kini sedang gencar membangun tim dari pemain binaannya. Seperti diketahui, skuat muda Chelsea berhasil menjadi juara kompetisi tim usia muda.
Sementara itu, Liverpool memiliki akademi yang sudah cukup teruji dalam mengorbitkan pemain-pemain muda. Ditambah lagi sebagai pemain berkebangsaaan Inggris, Blaze akan mampu memperkuat timnas Inggris suatu saat nanti. Apalagi Inggris sedang bermasalah dengan minimnya pemain kelahiran Inggris yang berkemampuan mumpuni untuk bersaing di kancah internasional.