REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA--Barcelona akan mengadakan pemilihan presiden pada 18 Juli, demikian diumumkan klub pada Rabu (10/6). Tanggal pemilihan itu disiapkan setelah diumumkan pada Januari silam oleh presiden Josep Maria Bartomeu bahwa pemilihan itu akan berlangsung pada akhir musim, menyusul krisis di level dewan pengurus.
Bartomeu mengundurkan diri sebagai presiden pada Selasa untuk membuat proses pemilihan dapat dimulai, di mana komite pemilihan mengambil alih tongkat kepemimpinan.
"Kami telah memutuskan bahwa yang terbaik adalah mengadakan pemilihan sesegera mungkin maka dewan pengurus yang baru akan memiliki rencana-rencana menjelang musim baru," kata Ramon Adell, presiden komite pemilihan, pada konferensi pers di Camp Nou.
Bartomeu naik tingkat dari posisi wakil presiden pada Januari 2014 setelah Sandro Rosell mengundurkan diri di tengah dugaan-dugaan penggelapan pajak saat mendatangkan penyerang Brasil Neymar.
Barca rencananya akan mengadakan pemilihan pada 2016 namun Bartomeu memutuskan pada pertengahan musim lalu untuk memajikannya setahun, di tengah berkembangnya rasa tidak puas para penggemar terhadap manajemen klub dan menyusul pemecatan direktur olahraga Andoni Zubizareta.
Mantan kiper Barca dan Spanyol itu membayar dari larangan FIFA bagi Barca untuk melakukan perekrutan pemain sepanjang dua bursa transfer, karena pelanggaran peraturan transfer perihal pemain-pemain di bawah 18 tahun.
Barcelona tampil gemilang pada paruh kedua musim, namun mereka mengalami sedikit kesulitan pada awal musim saat rival abadinya Real Madrid mampu tampil jauh lebih baik.
Bartomeu kini berniat untuk kembali dipilih dan akan berharap kemenangan di final Liga Champions Sabtu silam, ditambah gelar Liga Spanyol dan kesuksesan di Piala Raja akan membuatnya mendulang banyak suara.
Ia siap menghadapi perlawanan kuat dari Joan Laporta, presiden dari 2003 sampai 2010, yang juga menorehkan treble pada 2009. Ia diperkirakan akan mengikuti pemilihan ini meski sampai saat ini belum mengonfirmasi keikutsertaannya.