REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polemik skandal korupsi FIFA hingga lengsernya Presiden FIFA Sepp Blatter ternyata menarik perhatian Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Sudirman Said.
Dalam Seminar Nasional Kelembagaan Migas Konstitusional di Ruang GBHN, Gedung Nusantara V DPR RI, Jakarta, Kamis (11/6), Sudirman mengatakan Indonesia bisa belajar banyak dari kasus yang melanda badan sepakbola tertinggi di dunia tersebut terkait penegakan hukum.
"FIFA sangat kuat. Blatter yang sudah 17 tahun memimpin tidak tergoyahkan, tiba-tiba di sebuah peristiwa saat petinggi-petinggi (FIFA) sedang berkumpul di kamar yang tarifnya 4 ribu dolar AS semalam dicokok FBI," ungkapnya.
Meski FIFA hanya sabatas olahraga, namun Sudirman mengakui pendapatan yang dimilikinya besar. Sudirman mengapresasi langkah aparat penegak hukum, yang berani menindak para petinggi-petinggi FIFA yang selama ini seakan tidak tersentuh oleh hukum.
Ia meyakini, lambat laun durasi kejahatan makin hari makin pendek dengan benarnya langkah-langkah penegakan hukum dilakukan termasuk juga di Indonesia. Ia mengharapkan suatu saat nanti orang-orang yang bermimpi melakukan kejahatan dalam jangka waktu yang lama seperti orang yang sedang bermimpi di siang bolong mengingat tegasnya penindakan hukum.