REPUBLIKA.CO.ID, YOKOHAMA -- Jepang memukul telak 4-0 Irak dalam pertandingan persahabatan menjelang babak kualifikasi Piala Dunia 2018 pada Jumat (12/6) pagi dini hari.
Pada 10 menit pertama Jepang telah berhasil mencetak dua gol fantastis oleh Keisuke Honda dan Tomoaki Makino. Kemudian Shinji Okazaki menambahkan koleksi gol lagi di babak pertama.
Gol keempat dan terakhir dicetak oleh pemain cadangan Genki Haraguchi di menit-menit terakhir babak kedua. Tentu ini membuat 63.877 suporter di tribun Nissan Stadium bersorak sorai. Terlebih lagi sang pelatih, Vahid Halilhodzic yang mengaku puas melihat permainan skuatnya tersebut.
"Tim saya bermain dengan sngat baik, kami bermain efektif dan memiliki pertahanan yang sangat baik," katanya kepada Japan Times, Jumat (12/6).
Percobaan pembobolan gawang Honda sempat ditangkis kiper Irak, Jalal Hassan Hachim pada menit kedua. Namun kejayaan itu tak bertahan lama karena Gaku Shibasaki segera memuluskan jalan Honda untuk mencetak gol. Dan playmaker AC Milan itu dengan gagahnya melenggang menghindari bek dan menembakkan tendangannya ke gawang.
Empat menit kemudian Jepang berhasil mencetak gol keduanya oleh Makino melalui Shinji Kagawa. Ia berhasil mengalihkan bola dari kerumunan dan mengopernya ke Makino lalu diteruskan ke gawang dengan tepat sasaran.
Kemudian pada menit ke-32 Shinji Okazaki menembakkan bola ke mistar gawang. Namun setelah itu Takashi Usami berlari menerobos pertahanan Irak dan membantunya mencetak gol. Entah apa yang terjadi pada Hassan sehingga ia tak berdaya menghadapi mereka.
Justin Hikmat Azeez hampir saja mencetak gol. Namun usahanya tersebut segera ditangkis oleh kiper Jepang. Dan hampir saja Shibasaki melakukan gol bunuh diri dengan tendangan bebasnya.
Setelah itu, pada menit ke-67 Honda, Usami dan Kagawa ditarik dari lapangan oleh Halilhodzic. Dan digantikan oleh Haraguchi, Yoshinori Muto dan Kensuke Nagai.
Kejutan! Haraguchi berhasil membobol gawang Hassan pada menit ke-84. Itu merupakan gol internasional pertamanya yang fantastis di menit-menit terakhir. Dan Irak nampaknya harus berlatih lagi menghadapi dominasi lawan ketika di lapangan.